China menjinakkan pasir yang bergerak di gurun 'lautan kematian' dengan dinding solar raksasa dan pohon-pohon.

China telah berhasil mengelilingi Gurun Taklamakan, gurun terbesar di negara itu dan kedua terbesar di dunia, dengan sabuk hijau sepanjang 1.1448.41 km (900 mil) yang terdiri dari vegetasi dan teknologi penghalang pasir bertenaga surya. Proyek ini bertujuan untuk mencegah badai pasir, melindungi infrastruktur, dan meningkatkan peluang ekonomi di Wilayah Otonomi Uygur Xinjiang. Proyek ini melibatkan penanaman berbagai jenis pohon dan semak di tepi selatan gurun, dan memakan waktu 40 tahun untuk menyelesaikan bagian pertama dari sabuk hijau tersebut. Selain melindungi lingkungan, sabuk hijau ini juga menciptakan peluang ekonomi baru, seperti tanaman obat yang dapat memberikan manfaat ekonomi. Proyek ini juga mendukung pembangunan infrastruktur lainnya, seperti jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota di sekitar gurun. Inisiatif ini menjadi contoh bagi upaya global dalam mengatasi masalah penggurunan dan kerusakan lingkungan, serta menunjukkan bagaimana teknologi dan penanaman tanaman dapat memberikan manfaat bagi ekonomi lokal dan lingkungan.