
Courtesy of Forbes
Belajar dari Niklaus Wirth: Menjaga Kesederhanaan di Era AI dan Kompleksitas Software
Mengajak pembaca untuk memahami pentingnya menjaga kesederhanaan dan disiplin dalam desain perangkat lunak dan sistem di tengah ledakan kompleksitas dan penggunaan AI besar, agar sistem yang dibangun tetap dapat dipahami, diandalkan, dan terkontrol dengan baik.
25 Nov 2025, 15.41 WIB
144 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kompleksitas dalam perangkat lunak dapat menjadi risiko sistemik yang serius.
- Desain yang sederhana dan terstruktur adalah kunci untuk mengendalikan kompleksitas.
- Pentingnya menggunakan teknologi baru, seperti LLM, dengan hati-hati dan tidak mengorbankan disiplin desain.
Austin, Amerika Serikat - Niklaus Wirth adalah salah satu tokoh besar dalam dunia komputer yang mengutamakan kesederhanaan dan pengendalian kompleksitas dalam desain bahasa pemrograman dan sistem. Dari Pascal, Modula-2, hingga Oberon, setiap bahasa yang ia ciptakan dirancang agar mudah dipahami dan dioperasikan oleh tim kecil dengan efisiensi maksimal. Filosofi ini lahir sebagai jawaban atas masalah kompleksitas perangkat lunak yang terus meningkat sejak komputer pertama kali dikembangkan, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan manusia untuk memahami secara menyeluruh sistem yang mereka buat.
Saat masih muda, penulis artikel ini mengagumi karya Wirth setelah berkomunikasi langsung dengannya dan kolaboratornya, Jürg Gutknecht. Mereka bahkan mengembangkan sistem komputasi menyeluruh, mulai dari perangkat keras hingga perangkat lunak, seperti workstation Lilith dan Oberon yang revolusioner. Sistem ini mencerminkan visi kuat bahwa sebuah komputer dan perangkat lunaknya harus diperlakukan sebagai satu kesatuan terintegrasi, bukan sebagai lapisan-lapisan kode yang tersebar dan tidak terorganisir dengan baik seperti yang banyak terjadi sekarang.
Wirth mengkritik keras perkembangan perangkat lunak modern yang makin menumpuk fitur tanpa menghapus yang sudah usang, mengakibatkan sistem menjadi sangat kompleks. Eksplosi kapasitas hardware membuat banyak programmer dan perusahaan mengabaikan kedisiplinan dalam pengembangan perangkat lunak, sehingga debug dan pengertian menyeluruh menjadi hampir mustahil. Kompleksitas yang berlebihan ini berujung pada sistem yang sulit dipelihara, mudah gagal, dan rentan terhadap masalah keamanan.
Kehadiran model bahasa besar (LLM) dan AI saat ini membawa tantangan baru. Meskipun teknologi ini sangat kuat dan memiliki potensi besar untuk membantu manusia, jika diterapkan tanpa disiplin dan desain sistem yang ketat, penggunaan LLM justru dapat memperbesar masalah kompleksitas yang ada. Praktik-praktik seperti mengandalkan LLM tanpa model domain yang jelas dan menumpuk infrastruktur yang rumit justru menciptakan risiko baru, mulai dari kegagalan sistem hingga masalah privasi dan keamanan yang sulit diatasi.
Penulis menegaskan bahwa pelajaran dari Wirth harus kembali dihidupkan: menciptakan sistem yang kecil, ringkas, dan mudah dipahami. Di tengah kemajuan teknologi dan AI yang pesat, perlu ada desain yang sadar akan batasan, dengan kontrak yang jelas antara bagian simbolik dan bagian probabilistik dalam sistem. Dengan demikian, teknologi canggih dapat benar-benar dipakai sebagai penguat kemampuan manusia, bukan menjadi beban yang tidak terkendali.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/amirhusain/2025/11/25/trillion-parameter-models-tiny-software-kernels-and-the-future-of-ai/
[1] https://www.forbes.com/sites/amirhusain/2025/11/25/trillion-parameter-models-tiny-software-kernels-and-the-future-of-ai/
Analisis Ahli
Niklaus Wirth
"Desain bahasa pemrograman harus memprioritaskan kesederhanaan dan pengendalian kompleksitas agar sistem dapat dipahami dan diandalkan secara penuh."
Edsger Dijkstra
"Kesederhanaan adalah inti dari pemrograman yang benar; tanpa itu, program akan menjadi tidak dapat dikelola."
Jürg Gutknecht
"Integrasi penuh antara hardware dan software memungkinkan efisiensi dan keamanan yang jauh lebih tinggi dalam sistem komputasi."
Analisis Kami
"Pendekatan Niklaus Wirth yang menekankan kesederhanaan dan integrasi dari hardware hingga software adalah pelajaran penting yang harus diadopsi kembali di era AI sekarang. Tanpa disiplin yang ketat, penggunaan LLM dan AI berpeluang besar memperparah masalah kompleksitas yang sudah menghambat pemahaman dan pengelolaan sistem saat ini."
Prediksi Kami
Jika tidak ada perubahan pendekatan dalam desain sistem perangkat lunak dan AI, kompleksitas yang tidak terkendali akan semakin menimbulkan risiko kegagalan, masalah keamanan, dan kerentanan di infrastruktur teknologi penting di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Niklaus Wirth dan apa kontribusinya dalam ilmu komputer?A
Niklaus Wirth adalah seorang ilmuwan komputer yang terkenal karena mengembangkan bahasa pemrograman seperti Pascal dan Oberon, yang menekankan desain sederhana dan efisien.Q
Apa itu Oberon dan mengapa penting dalam konteks pengembangan perangkat lunak?A
Oberon adalah sistem operasi dan bahasa pemrograman yang dirancang untuk menjadi sederhana dan efisien, membantu mengatasi kompleksitas dalam pengembangan perangkat lunak.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari karya-karya Wirth?A
Fokus utama dari karya-karya Wirth adalah pentingnya desain yang sederhana dan terstruktur untuk mengendalikan kompleksitas perangkat lunak.Q
Bagaimana kompleksitas perangkat lunak modern dapat menjadi risiko sistemik?A
Kompleksitas perangkat lunak modern dapat menyebabkan masalah dalam pemahaman, pemeliharaan, dan keamanan sistem, sehingga menjadi risiko sistemik.Q
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Wirth tentang desain perangkat lunak?A
Pesan utama yang ingin disampaikan oleh Wirth adalah pentingnya menjaga disiplin dalam desain perangkat lunak untuk menghindari penumpukan kompleksitas yang tidak perlu.




