Courtesy of TheVerge
Bagaimana AI Mengubah Cara Kita Membuat dan Memahami Kode Pemrograman
Mengeksplorasi bagaimana AI mengubah praktik pemrograman dengan menawarkan kemudahan dan efisiensi, sekaligus menimbulkan risiko kehilangan pemahaman mendalam dan kualitas arsitektur perangkat lunak serta bagaimana programmer harus mengambil peran sebagai editor untuk mengarahkan output AI agar sesuai tujuan.
01 Sep 2025, 18.00 WIB
151 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Vibe-coding memberikan akses yang lebih luas kepada non-programmer untuk membuat kode, meskipun dengan risiko kualitas yang lebih rendah.
- Penggunaan AI dalam pemrograman dapat menyebabkan atrophy keterampilan dan pemahaman mendalam di kalangan pengembang.
- Ada kekhawatiran bahwa evolusi pemrograman menuju tingkat abstraksi yang lebih tinggi dapat mengurangi kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan masalah secara mendalam.
Cologne, Jerman - Sejak awal 2023, penggunaan AI seperti ChatGPT dalam pemrograman menunjukkan hasil yang beragam. AI bisa memberikan solusi yang cepat tapi seringkali literal dan menghasilkan kode yang terlalu kompleks atau kacau. Hal ini membuat programmer harus ekstra teliti untuk memilah mana bagian yang berguna dan perlu diedit supaya sesuai tujuan.
Pendekatan yang disebut 'vibe-coding' memungkinkan orang tanpa latar belakang teknis membuat program sederhana, namun AI kesulitan saat diminta menangani sistem besar yang memerlukan banyak integrasi kode. Ini mirip membangun toko sementara dibanding membangun terminal bandara besar.
Salah satu manfaat besar AI adalah membantu memahami kode yang belum dikenal dengan membuat diagram alur atau penjelasan yang memudahkan eksplorasi. Dari terlihat mulai hanya bisa mengelola satu file, sekarang AI mampu memahami konteks di banyak folder dan kode secara luas.
Meskipun ada kekhawatiran keamanan terkait vibe-coding, risiko ini seringkali dilebih-lebihkan. AI justru dapat digunakan untuk membantu menulis kode lebih aman dengan menambahkan pemeriksaan otomatis dan rancangan enkripsi yang kompleks.
Pemrogram masa depan perlu mengasah kemampuan sebagai editor yang mengarahkan AI daripada sekadar mengetik kode. Ada risiko menurunnya pemahaman mendalam jika terlalu bergantung pada AI, tetapi beriringan dengan perkembangan ini, programmer harus belajar menjaga keseimbangan antara menggunakan AI dan mempertahankan kemampuan berpikir kritis.
Referensi:
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/767973/vibe-coding-ai-future-end-evolution
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/767973/vibe-coding-ai-future-end-evolution
Analisis Kami
"Penggunaan AI dalam pemrograman memang membawa revolusi efisiensi, tapi tanpa kemampuan kritis dan penguasaan dasar, hasilnya bisa jadi berantakan dan sulit dipertahankan. Programmer sejati akan lebih berperan sebagai editor dan pengarah, bukan sekadar pencipta kode, menuntut pergeseran cara berpikir dan skill set teknik."
Analisis Ahli
Linus Torvalds
"Mengingat pentingnya 'taste' dalam arsitektur perangkat lunak, AI belum bisa menggantikan keputusan mikro yang subjektif dan kompleks yang dilakukan programmer berpengalaman."
David Heinemeier Hansson
"Menggunakan AI untuk menulis kode dapat mengikis kompetensi pemrogram dan menurunkan kemampuan teknis secara signifikan."
James Somers
"Ada perasaan kehilangan seni dan pemahaman mendalam terhadap pemrograman karena semakin bergantung pada AI yang mengurangi proses berpikir dan belajar."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, AI akan semakin menjadi alat utama dalam pemrograman, dimana programmer harus belajar mengelola dan mengedit output AI secara cermat, namun kemampuan teknis mendalam akan makin diperlukan untuk menghindari arsitektur kode yang buruk dan kesalahan kritis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan vibe-coding?A
Vibe-coding adalah metode pemrograman yang memungkinkan non-profesional untuk membuat kode dengan menggunakan AI, meskipun sering menghasilkan kode yang tidak efisien dan berantakan.Q
Mengapa penulis merasa bahwa AI dapat mengurangi kualitas pemrograman?A
Penulis merasa bahwa AI dapat menyebabkan atrophy keterampilan pemrograman dan mengurangi pemahaman mendalam tentang konsep-konsep dasar pemrograman.Q
Siapa Linus Torvalds dan apa kontribusinya dalam dunia pemrograman?A
Linus Torvalds adalah pencipta Linux dan dikenal karena pandangannya yang tajam mengenai pemrograman dan desain perangkat lunak.Q
Apa yang terjadi pada aplikasi Tea yang menjadi sorotan terkait vibe-coding?A
Aplikasi Tea mengalami kebocoran data yang mengekspos informasi pribadi pengguna, dan banyak yang menyalahkan vibe-coding sebagai penyebabnya, meskipun akhirnya tidak terbukti.Q
Mengapa penulis merasa ada kehilangan dalam proses pemrograman akibat penggunaan AI?A
Penulis merasa bahwa dengan meningkatnya penggunaan AI, ada risiko kehilangan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk menjadi seorang insinyur perangkat lunak yang baik.