
Courtesy of Forbes
Temuan Bukti Kimia Kehidupan Purba 3,3 Miliar Tahun dengan AI
Mengungkap bukti kimiawi kehidupan tertua di Bumi menggunakan kecerdasan buatan untuk memperluas pemahaman tentang awal mula kehidupan dan fotosintesis oksigen sejak lebih dari 3 miliar tahun lalu.
26 Nov 2025, 03.12 WIB
65 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan baru menunjukkan bahwa kehidupan awal di Bumi meninggalkan jejak kimia yang dapat diidentifikasi.
- Metode AI dapat menjadi alat yang kuat untuk mengeksplorasi bukti kehidupan dalam batu kuno.
- Studi ini memperluas pemahaman tentang fotosintesis awal dan potensi kehidupan di planet lain.
Pilbara, Australia Barat - Para ilmuwan menggunakan teknologi kimia dan kecerdasan buatan (AI) untuk menemukan bukti baru kehidupan tertua di Bumi yang tersembunyi dalam batuan berusia 3,3 miliar tahun. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi jejak kimia yang sebelumnya tidak terlihat dengan metode tradisional.
Kehidupan paling awal yang terfossilkan ditemukan di batuan berusia 3,48 miliar tahun di Australia Barat, namun karena kondisi Bumi yang keras, sangat sulit menemukan jejak kehidupan lain yang cukup jelas. Batuan sering kali mengalami proses alami yang menghancurkan jejak biologis asli.
Tim peneliti mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 400 sampel batuan dan organisme hidup untuk membuat database kimiawi. Database ini kemudian digunakan untuk melatih AI mengenali pola kimia yang khas kehidupan, bukan hanya elemen seperti karbon yang juga dapat berasal dari proses non-biologis.
AI berhasil mendeteksi tanda-tanda kimia kehidupan dalam batuan purba, dan juga menemukan bukti molekuler bahwa fotosintesis oksigen terjadi lebih awal, yakni sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu, memperpanjang catatan sejarah fotosintesis sebesar 800 juta tahun.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/davidbressan/2025/11/25/ai-finds-chemical-traces-of-life-in-33-billion-year-old-rocks/
[1] https://www.forbes.com/sites/davidbressan/2025/11/25/ai-finds-chemical-traces-of-life-in-33-billion-year-old-rocks/
Analisis Ahli
Robert Hazen
"Pendekatan perpaduan antara kimia organik dan AI mengindikasikan adanya pola bimolecular yang khas kehidupan, memperluas definisi dan bukti kehidupan purba dengan cara yang sebelumnya mustahil."
Analisis Kami
"Penggunaan AI dalam geokimia ini adalah terobosan revolusioner yang mengubah cara kita mencari tanda-tanda kehidupan purba yang sulit dideteksi dengan metode tradisional. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan akurasi identifikasi jejak kimia tetapi juga membuka peluang eksplorasi luar angkasa yang lebih mendalam untuk menemukan kehidupan."
Prediksi Kami
Metode berbasis AI ini akan mempercepat penemuan bukti kehidupan purba di Bumi dan memperkuat pencarian tanda kehidupan di planet lain, khususnya Mars dan Europa.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti dalam batu kuno berusia 3,3 miliar tahun?A
Tim peneliti menemukan bukti kimia baru tentang kehidupan awal di Bumi yang terkonservasi dalam batu kuno berusia 3,3 miliar tahun.Q
Bagaimana metode AI digunakan dalam penelitian ini?A
Metode AI digunakan untuk melatih pengenalan pola kimia yang ditinggalkan oleh kehidupan dalam batu kuno, membedakannya dari proses anorganik.Q
Mengapa jejak kimia penting dalam studi kehidupan awal?A
Jejak kimia penting karena memberikan bukti tentang keberadaan kehidupan meskipun tidak ada fosil yang terlihat.Q
Apa implikasi penemuan fotosintesis lebih awal dari yang diperkirakan?A
Penemuan ini memperpanjang catatan fotosintesis hingga lebih dari 800 juta tahun lebih awal dari yang sebelumnya diperkirakan, menunjukkan bahwa kehidupan mungkin lebih kompleks dari yang dipikirkan.Q
Bagaimana penelitian ini dapat membantu pencarian kehidupan ekstraterestrial?A
Penelitian ini dapat membantu dalam pencarian kehidupan di Mars atau bulan Europa dengan menggunakan teknik yang sama untuk mendeteksi jejak biotik.




