Courtesy of InterestingEngineering

Inovasi Beton Ramah Lingkungan dari Limbah Pengolahan Lithium di Australia

Mengembangkan beton geopolymer menggunakan limbah DβS dari pengolahan lithium sebagai bahan tambahan yang ramah lingkungan untuk mengurangi limbah industri, emisi karbon, dan ketergantungan pada bahan konvensional seperti fly ash.

28 Nov 2025, 01.57 WIB

26 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penggunaan limbah pertambangan lithium sebagai aditif dalam beton dapat mengurangi limbah industri.
Beton geopolymer menawarkan alternatif berkelanjutan dengan emisi yang lebih rendah dibandingkan beton portland biasa.
Penelitian ini mendukung praktik ekonomi sirkular di sektor konstruksi dan pertambangan.

Australia - Para peneliti di Australia menemukan cara baru menggunakan limbah dari pengolahan lithium, dikenal sebagai delithiated β-spodumene (DβS), sebagai bahan tambahan dalam produksi beton geopolymer. Beton jenis ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan beton Portland biasa yang banyak digunakan saat ini.

Beton Portland biasa mengonsumsi sumber daya alam yang besar dan memberikan kontribusi emisi gas rumah kaca sekitar 8% dari total global. Oleh sebab itu, mencari alternatif yang dapat mengurangi dampak ini sangat penting dalam sektor konstruksi dan industri.

Dalam penelitian yang dipimpin oleh Aliakbar Gholampour dari Flinders University, ditemukan bahwa DβS tidak hanya dapat memperkuat beton geopolymer, tetapi juga meningkatkan ketahanan jangka panjangnya, sehingga menjadi pengganti potensial fly ash yang selama ini digunakan.

Penelitian ini juga mengidentifikasi rasio pengaktif alkali terbaik untuk mencampurkan DβS dalam campuran beton sehingga menghasilkan campuran yang optimal dari segi kekuatan dan daya tahan. Ini sangat penting untuk memastikan kualitas beton yang dihasilkan.

Pemanfaatan limbah DβS dalam beton tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah industri yang masuk ke tempat pembuangan, tetapi juga menghindarkan pencemaran tanah dan air. Pendekatan ini mendukung ekonomi sirkular dan memberi solusi berkelanjutan untuk kedua sektor pertambangan dan konstruksi.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/concrete-made-from-lithium-mining-waste

Analisis Ahli

Aliakbar Gholampour

"Penggunaan DβS sebagai aditif beton geopolymer dapat meningkatkan sifat mekanik dan daya tahan sekaligus mengurangi limbah industri dan dampak lingkungan, mendukung pembangunan berkelanjutan."

Analisis Kami

"Penemuan ini sangat revolusioner karena tidak hanya mengatasi limbah berbahaya dari industri lithium, tapi juga mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bangunan konvensional yang berdampak buruk pada lingkungan. Jika diterapkan secara luas, ini akan membuka jalan bagi inovasi konstruksi yang lebih hijau dan mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular yang nyata."

Prediksi Kami

Dengan meningkatnya permintaan baterai, volume limbah DβS dari refining lithium akan meningkat signifikan, sehingga penggunaan limbah ini dalam beton geopolymer akan meluas dan berkontribusi besar pada pembangunan berkelanjutan dan pengurangan limbah industri secara global.

Pertanyaan Terkait

Apa yang ditemukan oleh peneliti di Australia terkait limbah pertambangan lithium?

Peneliti di Australia menemukan cara baru untuk menggunakan limbah pertambangan lithium sebagai aditif dalam beton geopolymer, yang dapat mengurangi emisi dan limbah industri.

Siapa yang memimpin penelitian ini?

Penelitian ini dipimpin oleh Aliakbar Gholampour, seorang dosen di Flinders University.

Mengapa beton geopolymer dianggap lebih bersih daripada beton portland biasa?

Beton geopolymer dianggap lebih bersih karena menggunakan lebih sedikit sumber daya alam yang tidak terbarukan dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah.

Apa manfaat dari penggunaan DβS dalam beton geopolymer?

Penggunaan DβS dalam beton geopolymer dapat meningkatkan kekuatan tekan dan durabilitas material, serta membantu mengurangi limbah yang dihasilkan dari pemurnian lithium.

Apa yang dimaksud dengan ekonomi sirkular dalam konteks penelitian ini?

Ekonomi sirkular dalam konteks penelitian ini merujuk pada praktik menggunakan limbah industri sebagai bahan baku untuk menciptakan produk baru, mengurangi akumulasi limbah dan dampak lingkungan.