Courtesy of Forbes

10 Profesi Kesehatan yang Tetap Aman dari Otomatisasi AI di Masa Depan

Menjelaskan profesi kesehatan mana saja yang tetap akan aman dari otomatisasi AI karena peran mereka yang sangat bergantung pada keterampilan tangan, penilaian manusia, empati, dan adaptabilitas, sehingga memberikan panduan bagi pelajar dan tenaga medis muda dalam memilih karir yang tahan terhadap perkembangan AI.

13 Des 2025, 00.00 WIB

24 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Profesi kesehatan yang memerlukan keahlian tangan dan empati tetap sangat penting di masa depan.
AI akan menjadi alat bantu yang kuat dalam praktik klinis, tetapi tidak bisa menggantikan interaksi manusia.
Pilihlah karir di bidang kesehatan yang mengutamakan hubungan manusia dan pengambilan keputusan.

tidak disebutkan, global - Kecerdasan buatan (AI) kini semakin banyak digunakan dalam dunia kesehatan, mulai dari membaca hasil gambaran medis, membantu membuat catatan klinis, hingga berinteraksi dengan pasien. Namun, muncul pertanyaan penting mengenai pekerjaan mana di bidang kesehatan yang masih akan bertahan dan tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI karena peran manusia yang sangat vital.

Profesi seperti ahli bedah tetap sangat diperlukan karena mereka harus membuat keputusan cepat dan presisi saat melakukan operasi dengan kondisi yang tidak bisa diprediksi. Selain itu, paramedis dan EMT juga kuat terhadap otomatisasi AI karena pekerjaan mereka yang berlangsung di lokasi tak terduga membutuhkan kemampuan adaptasi dan keterampilan tangan yang sangat tinggi.

Perawat dan dokter darurat juga merupakan pekerjaan yang sangat bergantung pada kehadiran manusia secara langsung, di mana empati, pengamatan situasi, serta kemampuan menilai kondisi pasien secara holistik sangat krusial untuk keselamatan dan kenyamanan pasien. Penggunaan AI di sini lebih sebagai alat bantu, bukan pengganti.

Dalam bidang kesehatan mental, psikiater, psikolog dan terapis tetap mengandalkan hubungan terapeutik dan pemahaman emosional yang mendalam, suatu hal yang belum bisa dilakukan AI. Jobdesk mereka melibatkan interpretasi nada suara, ekspresi wajah, serta nuansa emosional yang sangat kompleks.

Secara keseluruhan, AI di bidang kesehatan akan mempercepat dan mempermudah pekerjaan administratif dan analisis data, namun pekerjaan yang mengandalkan interaksi manusia dan penilaian yang bersifat kompleks tidak akan tergantikan oleh teknologi. Bagi calon tenaga kesehatan, memilih bidang yang memerlukan kehadiran manusia menjadi strategi yang tepat di era AI.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/jessepines/2025/12/12/10-ai-proof-healthcare-jobs-for-the-coming-age-of-automation/

Analisis Ahli

Dr. Fei-Fei Li

"AI merupakan alat bantu yang sangat membantu dalam mengolah data dan mempercepat diagnosis, namun pengambilan keputusan kritikal yang melibatkan manusia tetap menjadi ranah manusia karena faktor etika dan rasa empati."

Eric Topol

"Kolaborasi antara AI dan profesi kesehatan akan mengoptimalkan hasil perawatan, namun profesi seperti bedah dan perawatan intensif tak dapat digantikan karena membutuhkan keterampilan dan pemahaman konteks yang hanya manusia miliki."

Analisis Kami

"Pekerjaan kesehatan yang melibatkan interaksi manusia secara langsung dan pengambilan keputusan berbasis pengalaman nyata memang sulit digantikan oleh AI karena kompleksitas situasi medis yang tidak dapat diprediksi sepenuhnya. Pengembangan AI seharusnya lebih difokuskan untuk membantu tenaga medis dalam pekerjaan administratif dan analisis data, sehingga mereka dapat lebih fokus pada sisi kemanusiaan dan keselamatan pasien."

Prediksi Kami

Di masa depan, AI akan terus menjadi alat pendukung yang memperkuat efisiensi tenaga medis, namun profesi yang mengedepankan kehadiran manusia secara langsung, keputusan berbasis konteks, dan empati akan semakin dihargai dan tetap bertahan.