Potensi Gempa Jakarta Terungkap Melalui Riset Deformasi Kerak Baru
Courtesy of CNBCIndonesia

Potensi Gempa Jakarta Terungkap Melalui Riset Deformasi Kerak Baru

Memberikan informasi tentang potensi gempa yang mengancam Jakarta berdasarkan riset terbaru tentang deformasi kerak dan seismogenik sesar lokal, serta pentingnya pemantauan dan mitigasi gempa guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di kota padat penduduk.

14 Des 2025, 18.15 WIB
207 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Jakarta memiliki potensi bahaya gempa yang perlu diwaspadai.
  • Penelitian seismik dan pemantauan deformasi kerak sangat penting untuk mitigasi bencana.
  • Kesiapsiagaan dan budaya mitigasi gempa harus ditingkatkan di masyarakat.
Jakarta, Indonesia - Jakarta, meskipun dikenal sebagai kota metropolitan yang besar dan maju, ternyata masih memiliki potensi risiko gempa bumi yang tidak boleh diabaikan. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Associate Professor Endra Gunawan dari ITB mengungkapkan adanya gerakan sesar aktif di bagian selatan Jakarta menggunakan teknologi GNSS. Gerakan ini menunjukkan bahwa kerak bumi di wilayah Jakarta mengalami deformasi dengan laju sekitar tiga milimeter per tahun.
Penelitian lebih luas juga mengungkap bahwa Sesar Baribis-Kendeng yang melintasi beberapa kota di Jawa Barat seperti Cirebon, Indramayu, dan Bekasi termasuk di dekat Jakarta, merupakan sebuah sistem sesar besar yang disebut Java Back-arc Thrust. Sesuai catatan geologi dan seismologi, sesar ini pernah aktif dan mendukung adanya potensi gempa di wilayah barat Jawa hingga Jakarta dan Bogor.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa Jakarta pernah mengalami beberapa kali gempa besar pada tahun 1699, 1780, 1834, dan 1903 yang menyebabkan kerusakan signifikan. Hal ini memperlihatkan bahwa aktivitas tektonik bisa menghasilkan peristiwa gempa yang berdampak luas, sehingga tetap relevan untuk selalu memantau dan berhati-hati.
Indonesia sendiri memiliki posisi geografis yang sangat rawan gempa karena berada di pertemuan empat lempeng tektonik besar dunia. Dengan 13 segmen zona subduksi dan lebih dari 295 sesar aktif, rata-rata 30 ribu gempa terjadi setiap tahun di wilayah Indonesia. Ini membuktikan bahwa mitigasi bencana dan kesiapsiagaan harus terus dilakukan agar risiko kerusakan dapat diminimalkan.
Penting bagi pemerintah dan masyarakat Jakarta untuk menjadikan hasil riset ini sebagai pemicu penguatan sistem pemantauan gempa dan kebijakan mitigasi bencana. Mitigasi modern yang berbasis data deformasi kerak akan sangat membantu dalam mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana gempa, apalagi di kota besar dengan populasi padat seperti Jakarta.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251214140004-37-694033/jakarta-diteror-gempa-punya-patahan-sesar-lokasinya-di-sini

Analisis Ahli

Endra Gunawan
"Melalui penggunaan metode GPS, sesar di selatan Jakarta menunjukkan laju pergeseran yang bisa mengindikasikan potensi aktivitas gempa yang harus dimonitor terus-menerus."
Sonny Aribowo
"Java Back-arc Thrust merupakan sesar aktif yang berpotensi menghasilkan gempa besar, sehingga pengenalan jalur sesar aktif di kota padat harus meningkatkan kewaspadaan masyarakat."

Analisis Kami

"Riset ini sangat penting karena membuka mata kita bahwa risiko gempa tidak boleh diremehkan meskipun di kota besar seperti Jakarta. Implementasi teknologi GNSS dan pemodelan deformasi kerak harus dijadikan standar untuk deteksi dini dan perencanaan tata kota yang lebih aman terhadap risiko geologis."

Prediksi Kami

Jika pemantauan dan mitigasi gempa tidak ditingkatkan, potensi terjadi gempa signifikan di wilayah Jakarta dan sekitarnya dapat menimbulkan kerusakan parah dan risiko bencana yang besar di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh Endra Gunawan mengenai Sesar Jakarta?
A
Endra Gunawan menemukan bahwa patahan di bagian selatan Jakarta menghasilkan laju pergeseran sekitar tiga milimeter per tahun.
Q
Apa tujuan penelitian Sonny Aribowo?
A
Tujuan penelitian Sonny Aribowo adalah untuk mengetahui lokasi jalur sesar aktif yang melalui kota-kota padat penduduk agar kewaspadaan terhadap bahaya gempa dapat ditingkatkan.
Q
Bagaimana sejarah gempa bumi di Jakarta?
A
Sejarah mencatat Jakarta pernah mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada tahun 1699, 1780, 1834, dan 1903.
Q
Apa yang dilakukan oleh BRIN dan BMKG terkait gempa bumi?
A
BRIN melakukan penelitian mengenai sesar aktif, sementara BMKG menyediakan data dan informasi tentang potensi gempa bumi di Jakarta.
Q
Mengapa Indonesia dianggap sebagai kawasan seismik paling aktif di dunia?
A
Indonesia dianggap sebagai kawasan seismik paling aktif karena terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik dunia.