Data Center AI di Luar Angkasa: Solusi Energi atau Risiko Puing Antariksa?
Courtesy of TheVerge

Data Center AI di Luar Angkasa: Solusi Energi atau Risiko Puing Antariksa?

Menjelaskan tren baru pusat data AI di orbit bumi sebagai solusi energi berkelanjutan dan tantangan yang dihadapi, termasuk risiko teknis dan dampak lingkungan, agar pembaca memahami potensi dan kendala teknologi ini.

18 Des 2025, 00.48 WIB
218 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pusat data di ruang angkasa menawarkan solusi untuk masalah energi dan ruang di Bumi.
  • Ada banyak tantangan yang harus diatasi, termasuk risiko debris dan biaya peluncuran yang tinggi.
  • Proyek ini mendapat perhatian dari banyak perusahaan teknologi besar, meskipun ada skeptisisme dari komunitas ilmiah.
Low Earth Orbit, ruang angkasa - Perusahaan teknologi besar kini semakin tertarik menempatkan pusat data AI di orbit bumi. Hal ini dikarenakan kebutuhan daya sangat besar dan terbatasnya sumber daya di bumi seperti lahan dan listrik, yang berdampak negatif bagi lingkungan.
Google, Nvidia, Starcloud, dan startup lain mulai mengembangkan satelit pusat data yang dilengkapi chip pemroses khusus. Mereka akan menggunakan tenaga surya tak terbatas di orbit rendah, yang memungkinkan operasi terus menerus tanpa ketergantungan pada listrik di bumi.
Namun, tantangan utama muncul dari risiko tabrakan dengan puing-puing luar angkasa yang sangat banyak dan berkecepatan tinggi. Satelit harus bisa bermanuver secara terkoordinasi, terutama karena posisi dekat mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain risiko tabrakan, masalah teknis lain seperti pembuangan panas di ruang hampa dan potensi gangguan cahaya bagi astronomi juga menjadi perhatian. Kelangsungan operasi dan dampak lingkungan menjadi perhatian penting yang harus dijawab.
Meski begitu, minat dan investasi dalam teknologi ini diprediksi akan terus meningkat sampai menembus tahap uji coba dan skala besar, namun keberhasilan dan dampaknya sangat bergantung pada bagaimana masalah teknis dan lingkungan ini diatasi.
Referensi:
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/845453/space-data-centers-astronomers

Analisis Ahli

Jonathan McDowell
"Meningkatnya jumlah satelit berarti semakin sering manuver untuk menghindari tabrakan, yang konsumsi bahan bakarnya tinggi dan berpotensi menambah puing antariksa."
Mojtaba Akhavan-Tafti
"Konstelasi satelit yang rapat sangat menantang karena satu kerusakan dapat memperberat risiko bagi semuanya dan memerlukan manuver kolektif yang rumit."
Jessica Bloom
"Satellit akan bergerak pada kecepatan yang sama untuk meminimalkan risiko tabrakan; perusahaan serius menjaga keberlanjutan ruang angkasa dan kepatuhan aturan."
John Barentine
"Ada kekhawatiran pencemaran cahaya dari satelit ini terhadap astronomi, namun detil teknis jarang diungkap sehingga sulit memprediksi dampaknya."
Philip Johnston
"Pengelolaan panas dan perlindungan radiasi dengan bahan berat tapi ringan menjadi kunci kelangsungan operasi pusat data di ruang angkasa."

Analisis Kami

"Meski ide pusat data di orbit sangat menjanjikan dari sisi pemanfaatan energi surya tak terbatas, risiko teknis dan dampak ekologisnya sulit diabaikan. Investasi besar tanpa regulasi dan pengelolaan yang ketat bisa memperburuk krisis puing angkasa yang sudah cukup mengganggu satelit dan observasi bumi."

Prediksi Kami

Pusat data AI di orbit akan terus berkembang dan diuji coba dalam beberapa tahun ke depan, namun masalah keberlanjutan ruang angkasa dan teknis perlu diatasi agar teknologi ini benar-benar layak dan tidak memperparah masalah puing antariksa.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa rencana Google terkait pusat data di ruang angkasa?
A
Google merencanakan proyek bernama Project Suncatcher yang akan meluncurkan satelit prototype untuk pusat data di orbit pada tahun 2027.
Q
Mengapa para ilmuwan skeptis tentang pusat data ruang angkasa?
A
Para ilmuwan skeptis karena biaya tinggi untuk meluncurkan ke ruang angkasa dan risiko yang terkait dengan debris ruang angkasa.
Q
Siapa saja tokoh teknologi yang terlibat dalam pengembangan pusat data di ruang angkasa?
A
Tokoh-tokoh seperti Elon Musk, Jeff Bezos, Sundar Pichai, dan Eric Schmidt terlibat dalam pengembangan pusat data di ruang angkasa.
Q
Apa tantangan utama yang dihadapi pusat data di orbit rendah Bumi?
A
Tantangan utama termasuk menghindari debris yang ada di orbit dan mengelola jarak antar satelit yang sangat dekat.
Q
Bagaimana perusahaan teknologi berusaha mengatasi masalah polusi ruang angkasa?
A
Perusahaan teknologi mencoba mengurangi dampak polusi ruang angkasa dengan merancang satelit yang tidak akan terlihat di langit malam.