Pasar Smartphone Global Tertekan, Harga dan Biaya Produksi Diprediksi Naik Tajam 2026
Courtesy of CNBCIndonesia

Pasar Smartphone Global Tertekan, Harga dan Biaya Produksi Diprediksi Naik Tajam 2026

Menginformasikan proyeksi penurunan pengiriman smartphone global dan dampak lonjakan biaya komponen pada segmen smartphone murah serta strategi produsen dalam menghadapi tekanan tersebut di tahun 2026.

18 Des 2025, 15.45 WIB
81 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pengiriman smartphone global diproyeksikan turun pada 2026, terutama di segmen ponsel murah.
  • Kenaikan biaya komponen secara drastis mempengaruhi daya beli konsumen dan strategi produsen.
  • Hanya produsen dengan skala besar seperti Apple dan Samsung yang diprediksi dapat bertahan dari gejolak biaya.
Jakarta, Indonesia - Pasar smartphone dunia diprediksi akan mengalami penurunan pengiriman sebesar 2,1% pada tahun 2026. Penurunan ini terutama disebabkan oleh lonjakan biaya komponen yang membuat harga ponsel, khususnya di segmen murah, menjadi lebih mahal dan berdampak pada daya beli konsumen.
Segmen ponsel dengan harga di bawah USRp 3.29 triliun ($200 m) enghadapi tekanan paling besar akibat kenaikan biaya produksi atau bill of materials (BoM) yang melonjak antara 20% hingga 30% sejak awal 2025. Segmen ini selama ini menjadi tulang punggung volume penjualan banyak produsen.
Ponsel di segmen menengah dan premium juga merasakan dampak kenaikan harga komponen sekitar 10%-15%, yang akhirnya mendorong kenaikan harga jual smartphone ke konsumen. Kenaikan harga memori diperkirakan masih akan berlanjut hingga kuartal kedua 2026.
Di tengah kondisi ini, hanya produsen besar seperti Apple dan Samsung dengan kapasitas produksi dan integrasi vertikal yang kuat yang dinilai mampu bertahan. Sementara produsen asal China seperti Honor, Oppo, dan vivo menghadapi dilema dalam menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan margin keuntungan.
Untuk mengatasi kenaikan biaya, sejumlah produsen mulai menurunkan spesifikasi produk, menggunakan kembali komponen lama, menyederhanakan lini produk, serta mendorong konsumen memilih varian 'Pro' dengan harga lebih tinggi untuk menjaga profitabilitas di tengah tantangan pasar.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251218130510-37-695392/jualan-hp-tak-laku-nasib-pedagang-bakal-miris-2026

Analisis Ahli

MS Hwang
"Tekanan terbesar ada di segmen harga di bawah US$200 yang selama ini jadi tulang punggung penjualan, dengan biaya BoM melonjak 20%-30%, memaksa perubahan strategi bisnis produsen."

Analisis Kami

"Lonjakan biaya komponen memaksa produsen kecil dan menengah berinovasi atau mundur dari pasar segmen murah, mengakibatkan kurangnya pilihan bagi konsumen dengan anggaran terbatas. Sementara itu, kecenderungan konsumen beralih ke produk 'Pro' bisa memperlebar kesenjangan teknologi dan harga di pasar smartphone global."

Prediksi Kami

Pada 2026, pasar smartphone akan menyaksikan penurunan volume pengiriman terutama di segmen murah, dengan harga jual rata-rata naik signifikan dan semakin terkonsentrasinya pasar di tangan produsen besar seperti Apple dan Samsung.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diproyeksikan Counterpoint Research mengenai pengiriman smartphone global pada 2026?
A
Counterpoint Research memproyeksikan pengiriman smartphone global akan turun 2,1% pada 2026.
Q
Mengapa segmen ponsel murah menjadi yang paling terdampak?
A
Segmen ponsel murah terdampak karena biaya komponen yang meningkat secara signifikan.
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan biaya produksi di segmen ponsel murah?
A
Kenaikan biaya produksi di segmen ponsel murah disebabkan oleh lonjakan biaya bahan komponen yang mencapai 20%-30%.
Q
Bagaimana strategi yang diterapkan produsen untuk menghadapi lonjakan biaya?
A
Produsen menerapkan strategi seperti menurunkan spesifikasi, menggunakan komponen lama, dan menyederhanakan lini produk.
Q
Siapa saja produsen smartphone yang dianggap berada dalam posisi terbaik untuk bertahan?
A
Apple dan Samsung dianggap berada dalam posisi terbaik untuk bertahan dari tekanan biaya.