Courtesy of InterestingEngineering
Helsing, sebuah perusahaan AI pertahanan di Inggris, telah mengembangkan drone serang baru bernama HX-2. Drone ini sepenuhnya berbasis perangkat lunak dan dirancang untuk diproduksi secara massal, serta dapat beroperasi secara otonom tanpa memerlukan input dari pilot atau GPS. HX-2 mampu membawa amunisi dan memiliki desain yang canggih, memungkinkan untuk menyerang target militer hingga jarak 100 kilometer. Dengan berat hanya 12 kilogram dan kecepatan maksimum 220 km/jam, drone ini dirancang untuk berbagai skenario tempur dan dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) yang canggih untuk mengatasi perang elektronik.
Helsing berencana memproduksi puluhan ribu drone HX-2 setiap tahun dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan sistem serang tak berawak lainnya. Drone ini diharapkan dapat memenuhi permintaan yang meningkat di wilayah konflik seperti Ukraina dan perbatasan Eropa dengan Rusia. HX-2 juga dapat beroperasi secara terkoordinasi dengan sistem tak berawak lainnya, memberikan kemampuan serangan yang efisien. Dengan pengembangan teknologi yang maju dan kemampuan otonom, HX-2 diharapkan menjadi solusi yang kuat untuk tantangan militer yang terus berkembang di Eropa.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu HX-2 dan apa fungsinya?A
HX-2 adalah drone serang otonom yang dirancang untuk operasi militer, mampu membawa amunisi dan beroperasi tanpa input pilot.Q
Siapa yang mengembangkan HX-2?A
HX-2 dikembangkan oleh Helsing, sebuah perusahaan AI pertahanan yang berbasis di Inggris.Q
Mengapa HX-2 dianggap penting dalam konteks militer modern?A
HX-2 dianggap penting karena kemampuannya untuk beroperasi secara otonom dan memberikan dukungan strategis dalam konflik, terutama di Ukraina dan perbatasan Eropa.Q
Apa yang membedakan HX-2 dari drone lainnya?A
HX-2 berbeda karena dirancang untuk produksi massal, dilengkapi dengan AI canggih, dan mampu beroperasi dalam lingkungan yang terkontestasi.Q
Bagaimana rencana produksi HX-2 ke depan?A
Helsing berencana untuk memproduksi puluhan ribu HX-2 setiap tahun dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan sistem serang tak berawak lainnya.