Courtesy of YahooFinance
Pasar obligasi di China sedang mengalami lonjakan yang signifikan, di mana para trader mulai mengambil risiko lebih besar dengan harapan adanya pelonggaran kebijakan lebih lanjut dari pemerintah. Pada hari Rabu, volume kontrak repurchase semalam mencapai 7,6 triliun yuan (sekitar 1,04 triliun dolar AS), yang merupakan angka tertinggi sejak Agustus 2023. Hal ini menunjukkan bahwa para trader semakin memanfaatkan alat pinjaman ini untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga obligasi pemerintah yang terus berlanjut.
Suku bunga obligasi 10 tahun di China juga turun ke level terendah yang pernah ada, mencerminkan kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan yang mungkin diterapkan oleh Presiden terpilih Donald Trump. Bank sentral China telah melakukan berbagai langkah untuk mendukung pasar obligasi dan meningkatkan likuiditas, termasuk membeli obligasi pemerintah dan melakukan perjanjian repurchase terbalik. Meskipun ada sedikit penurunan setelah stimulus besar-besaran dari Beijing pada akhir September, harga obligasi kembali naik karena likuiditas yang melimpah dan tidak adanya stimulus fiskal besar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan volume kontrak repurchase di China?A
Lonjakan volume kontrak repurchase disebabkan oleh harapan akan pelonggaran kebijakan lebih lanjut di tengah kekhawatiran tentang tarif AS.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang pasar obligasi di artikel ini?A
Analisis tentang pasar obligasi diberikan oleh Lv Pin, kepala analis fixed income di Topsperity Securities Co.Q
Apa yang diharapkan dari kebijakan moneter China ke depan?A
Diharapkan bahwa bank sentral China akan lebih lanjut melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendukung ekonomi.Q
Mengapa yield obligasi 10 tahun di China turun?A
Yield obligasi 10 tahun di China turun karena kekhawatiran tentang kebijakan perdagangan dan ekspektasi investor yang rendah.Q
Apa dampak dari kebijakan perdagangan Donald Trump terhadap pasar obligasi?A
Kebijakan perdagangan Donald Trump mempengaruhi ekspektasi investor dan menyebabkan penurunan yield obligasi di China.