Courtesy of YahooFinance
Nippon Steel, perusahaan baja terbesar keempat di dunia, berkomitmen untuk menyelesaikan akuisisi U.S. Steel senilai Rp 246.68 triliun ($15 miliar) meskipun menghadapi penolakan kuat dari pihak-pihak di Amerika Serikat, termasuk Presiden terpilih Donald Trump. Wakil Ketua Nippon Steel, Takahiro Mori, menyatakan bahwa mereka tidak akan menyerah pada kesepakatan ini karena pasar Amerika sangat penting bagi strategi global mereka. Akuisisi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi baja global Nippon Steel dari 65 juta ton menjadi 85 juta ton per tahun, dengan harapan jangka panjang mencapai lebih dari 100 juta ton.
Mori juga menyebutkan bahwa mereka telah mendapatkan semua persetujuan regulasi di luar AS dan sedang menunggu keputusan dari Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) serta Departemen Kehakiman AS terkait undang-undang antimonopoli. Jika otoritas AS tidak memberikan persetujuan, Nippon Steel siap untuk mengambil langkah hukum untuk memastikan kesepakatan ini tetap berjalan. Dukungan dari pemerintah Jepang juga terlihat, di mana Perdana Menteri Jepang mengirim surat kepada Biden untuk mendukung akuisisi ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama Nippon Steel dalam akuisisi U.S. Steel?A
Tujuan utama Nippon Steel adalah meningkatkan kapasitas produksi baja globalnya dari 65 juta ton menjadi 85 juta ton per tahun.Q
Siapa yang menolak akuisisi ini dan mengapa?A
Akusisi ini ditolak oleh Donald Trump dan beberapa politisi lainnya karena kekhawatiran tentang kepemilikan asing dalam industri strategis.Q
Apa yang dilakukan Takahiro Mori terkait akuisisi ini?A
Takahiro Mori telah melakukan beberapa kunjungan ke Amerika Serikat untuk berdiskusi dengan pemangku kepentingan lokal mengenai akuisisi ini.Q
Apa peran CFIUS dalam proses akuisisi ini?A
CFIUS bertanggung jawab untuk meninjau akuisisi asing dan dapat merekomendasikan persetujuan atau penolakan berdasarkan keamanan nasional.Q
Bagaimana dukungan pemerintah Jepang terhadap akuisisi ini?A
Pemerintah Jepang, termasuk Perdana Menteri Shigeru Ishiba, memberikan dukungan kuat terhadap akuisisi ini dan memantau prosedur yang tepat.