Sistem terobosan menghilangkan garam dari air, memproduksi H2, dan listrik untuk membantu pertanian di daerah gurun.

Para ilmuwan dari Universitas Hamad Bin Khalifa di Qatar telah mengusulkan metode baru untuk mendesalinasi air dan memproduksi hidrogen hijau menggunakan sistem tenaga surya. Sistem ini dirancang untuk membantu pertanian di daerah gurun yang terpencil, di mana tantangan utama adalah kebutuhan air dan energi yang tinggi serta kurangnya infrastruktur. Metode ini menggabungkan proses desalinasi air, produksi hidrogen, pendinginan udara, dan pembangkit listrik dalam satu sistem yang dapat beroperasi secara mandiri. Dengan menggunakan panel surya bifasial, sistem ini dapat menghasilkan 52,8 m³ air bersih, 177 kg hidrogen, dan 2,4 MWh listrik setiap harinya. Sistem ini juga dilengkapi dengan solusi penyimpanan dan pemulihan energi untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan energi dan air. Misalnya, hidrogen yang dihasilkan pada siang hari disimpan dalam tangki metal hidrida untuk digunakan pada malam hari. Dengan desain yang inovatif, sistem ini dapat memanfaatkan energi matahari secara optimal dan menyediakan energi yang diperlukan untuk kegiatan pertanian, bahkan saat sinar matahari tidak tersedia. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk mendukung pertanian di daerah yang sulit dijangkau.