Sistem Penyimpanan Energi Hibrida Kurangi Biaya dan Tingkatkan Konsumsi Tenaga Surya

Para ilmuwan di Technical University of Madrid mengembangkan sistem penyimpanan energi hibrida yang menggabungkan baterai lithium-ion dengan baterai termal power-to-heat-to-power (PHPS). Sistem ini bertujuan untuk mengatasi biaya modal tinggi dan kapasitas terbatas baterai lithium-ion dalam penyimpanan tenaga surya. Dengan menggunakan alat simulasi seperti PVSyst dan EnergyPlus, mereka memodelkan bangunan yang sepenuhnya ter-elektrifikasi di Madrid. Sistem hibrida ini mengurangi biaya energi sebesar 7 persen dan meningkatkan konsumsi sendiri tenaga surya hingga 20 persen. Sistem ini mencapai biaya energi sebesar USD 86 per megawatt-jam, lebih rendah dibandingkan sistem konvensional yang mencapai USD 87 per megawatt-jam. Selain itu, sistem hibrida dengan pemanas listrik mencapai biaya energi sebesar USD 166 per megawatt-jam, lebih rendah dibandingkan sistem konvensional yang mencapai USD 169 per megawatt-jam. Sistem hibrida juga meningkatkan tingkat konsumsi sendiri tenaga surya, mencapai 68,3 persen dengan pompa panas dan 79,5 persen dengan pemanas listrik. Baterai termal PHPS lebih murah per kilowatt-jam penyimpanan dibandingkan baterai lithium-ion dan panas limbah yang dihasilkan dapat digunakan kembali untuk memanaskan bangunan. Para peneliti percaya bahwa sistem penyimpanan energi hibrida ini dapat menjadi norma di masa depan, menawarkan jalan menuju biaya energi yang lebih rendah dan penggunaan tenaga surya yang lebih baik.