
Pada tahun 2025, sebuah objek bernama 3I/ATLAS terdeteksi memasuki Tata Surya dan akan melintas dekat dengan Bumi. Objek ini dua kali lebih besar dari objek luar Tata Surya sebelumnya seperti Oumuamua dan komet Borisov, dengan diameter sekitar 3,5 kilometer. Karena ukurannya yang besar dan lintasannya yang unik, objek ini menjadi perhatian besar para astronom di seluruh dunia.
Profesor Avi Loeb dari Harvard mengajukan hipotesis kontroversial bahwa objek tersebut mungkin pesawat antar-bintang yang dikirim oleh makhluk luar angkasa untuk memata-matai Bumi. Ia berpendapat bahwa objek ini mungkin memiliki niat jahat berdasarkan teori "dark forest" yang menyatakan bahwa kehidupan di alam semesta bisa menyerang sebagai bentuk pertahanan jika bertemu dengan kehidupan lain.
Diskusi ini semakin menarik karena objek 3I/ATLAS akan berada paling dekat dengan Bumi di titik yang tersembunyi oleh Matahari pada bulan November sampai Desember 2025, yang menurut Loeb mungkin disengaja agar sulit diobservasi di Bumi. Namun, pernyataan ini menuai kontroversi dan menimbulkan perhatian luas dari berbagai kalangan.
NASA merespons dengan memastikan bahwa objek ini menunjukkan karakteristik dan perilaku yang sangat mirip dengan komet alami yang pernah ditemukan. Menurut Tom Statler, peneliti utama NASA, 3I/ATLAS hampir sama dengan komet-komet lain yang kita kenal, walaupun ada sedikit perbedaan dalam perilakunya. Penegasan NASA ini membantu menenangkan spekulasi yang berkembang.
3I/ATLAS akan menjadi objek yang menarik untuk diamati selama beberapa bulan di tahun 2025, dan oleh karena itu, astronom dan ilmuwan akan terus memantau pergerakan dan perilakunya. Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa memberikan informasi lebih akurat dan membuka wawasan tentang objek luar Tata Surya dan fenomena luar angkasa.