Mereka Bekerja Sama di Databricks dan Perplexity. Sekarang Mereka Meluncurkan Dana Sendiri Sebesar Rp 2.47 triliun ($150 Juta) .
Courtesy of Forbes

Mereka Bekerja Sama di Databricks dan Perplexity. Sekarang Mereka Meluncurkan Dana Sendiri Sebesar Rp 2.47 triliun ($150 Juta) .

Forbes
Dari Forbes
10 Des 2024, 17.43 WIB
96 dibaca
Share
Aravind Srinivas, CEO dari Perplexity AI, mengalami momen menegangkan saat sedang bersantai di kafe pada Februari 2023. Ia baru saja mencapai kesepakatan dengan investor untuk mendapatkan dana sebesar Rp 427.57 miliar ($26 juta) untuk startup mesin pencarinya, namun berita tentang integrasi ChatGPT ke dalam mesin pencari Bing milik Microsoft membuat investor lain ragu. Meskipun ada kekhawatiran, investor utama, Pete Sonsini, tetap mendukung Perplexity, yang kemudian berhasil mendapatkan valuasi lebih dari Rp 1.64 triliun ($100 juta) . Hubungan baik antara Srinivas dan Sonsini berlanjut, di mana Srinivas memberikan kesempatan kepada perusahaan baru Sonsini, Laude Ventures, untuk berinvestasi di Perplexity saat valuasinya meningkat menjadi Rp 16.45 triliun ($1 miliar) .
Laude Ventures, yang didirikan oleh Sonsini dan rekan-rekannya, bertujuan untuk mendukung startup yang berbasis riset dan teknologi. Mereka telah mengumpulkan dana sebesar Rp 2.47 triliun ($150 juta) untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan tahap awal. Dengan pengalaman dan jaringan yang kuat di bidang teknologi, Laude berharap dapat berinvestasi di sekitar 25 perusahaan, termasuk Perplexity. Meskipun tantangan tetap ada, Sonsini percaya bahwa timnya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan dana investasi yang lebih besar dan berpengalaman.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa CEO Perplexity AI dan apa yang terjadi saat ia sedang bersantai di kafe?
A
CEO Perplexity AI adalah Aravind Srinivas, yang sedang bersantai di kafe ketika ia menerima berita buruk tentang ancaman integrasi ChatGPT ke dalam Bing.
Q
Apa yang dilakukan Pete Sonsini terkait pendanaan Perplexity AI?
A
Pete Sonsini, mitra umum di NEA, memimpin pendanaan Seri A sebesar $26 juta untuk Perplexity AI meskipun ada kekhawatiran tentang berita tersebut.
Q
Apa tujuan dari Laude Ventures dan siapa saja pendirinya?
A
Laude Ventures bertujuan untuk mendukung startup tahap awal dan didirikan oleh Pete Sonsini, Andy Konwinski, dan Andrew Krioukov.
Q
Bagaimana hubungan antara Laude Ventures dan UC Berkeley?
A
Laude Ventures memiliki hubungan erat dengan UC Berkeley, dengan banyak pendiri dan investor yang merupakan alumni dari universitas tersebut.
Q
Apa yang membuat investasi di Perplexity AI menarik bagi para investor?
A
Investasi di Perplexity AI menarik karena valuasinya yang meningkat pesat dan dukungan dari investor berpengalaman seperti Pete Sonsini.

Artikel Serupa

Rekap Mingguan Startup: Pendanaan, Drama Hukum, dan Inovasi TerbaruTechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
64 dibaca

Rekap Mingguan Startup: Pendanaan, Drama Hukum, dan Inovasi Terbaru

Ali Partovi: Mengubah Cara Menemukan Talenta Luar Biasa di Silicon ValleyTechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
46 dibaca

Ali Partovi: Mengubah Cara Menemukan Talenta Luar Biasa di Silicon Valley

Perjalanan Sukses Assort Health: Dari Pertemuan Cofounder Hingga Pendanaan Seri AYahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
83 dibaca

Perjalanan Sukses Assort Health: Dari Pertemuan Cofounder Hingga Pendanaan Seri A

Rekap Mingguan Startup: Pendanaan, Akuisisi, dan Kontroversi IlmiahTechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
119 dibaca

Rekap Mingguan Startup: Pendanaan, Akuisisi, dan Kontroversi Ilmiah

Startups Weekly: Nantikan film spionase Rippling.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
71 dibaca

Startups Weekly: Nantikan film spionase Rippling.

Arcade mengumpulkan Rp 197.34 miliar ($12 juta)  dari dana baru pendiri Perplexity untuk membuat agen AI menjadi lebih baik.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
93 dibaca

Arcade mengumpulkan Rp 197.34 miliar ($12 juta) dari dana baru pendiri Perplexity untuk membuat agen AI menjadi lebih baik.

Factorial Capital mengambil pendekatan baru dalam mencari startup dengan keunggulan teknis.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
73 dibaca

Factorial Capital mengambil pendekatan baru dalam mencari startup dengan keunggulan teknis.