Courtesy of InterestingEngineering
Pada bulan Juli 2023, Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan teleskop luar angkasa bernama Euclid yang dirancang untuk memetakan struktur besar alam semesta. ESA baru-baru ini membagikan mosaik gambar dengan resolusi 208 gigapiksel yang menunjukkan satu persen dari peta luas yang akan disurvei oleh Euclid dalam enam tahun ke depan. Mosaik ini mencakup area yang lebih dari 500 kali ukuran bulan dan berisi sekitar 100 juta sumber, termasuk bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti dan galaksi-galaksi lainnya. Sekitar 14 juta galaksi di antaranya dapat digunakan untuk mempelajari pengaruh gelap materi dan energi terhadap alam semesta.
Euclid mulai beroperasi pada bulan Februari dan mosaik ini dihasilkan dari 260 pengamatan yang dilakukan antara akhir Maret dan awal April 2024. Dengan kamera yang sangat sensitif, Euclid dapat menangkap gambar dengan detail tinggi, memungkinkan para ilmuwan untuk melihat galaksi yang berjarak lebih dari 400 juta tahun cahaya dari Bumi. Peta lengkapnya, yang akan siap dalam enam tahun, akan menunjukkan bentuk dan gerakan galaksi serta bintang hingga sejauh 10 miliar tahun cahaya. Selain galaksi, mosaik ini juga menunjukkan adanya awan galaksi yang terbuat dari debu dan gas kosmik, yang dapat membantu peneliti menemukan benda langit yang tersembunyi.