Tulang-tulang yang disembelih dari Zaman Perunggu di Inggris mengungkapkan kanibalisme yang brutal untuk mendehumanisasi musuh.
Courtesy of InterestingEngineering

Tulang-tulang yang disembelih dari Zaman Perunggu di Inggris mengungkapkan kanibalisme yang brutal untuk mendehumanisasi musuh.

16 Des 2024, 15.53 WIB
141 dibaca
Share
Para arkeolog menemukan bukti mengejutkan tentang kekerasan di Inggris prasejarah, yang bertentangan dengan gambaran damai yang sering diasosiasikan dengan periode tersebut. Di situs Charterhouse Warren, Somerset, mereka menemukan sisa-sisa setidaknya 37 individu, termasuk pria, wanita, dan anak-anak, yang diduga dibunuh dengan kejam dan mungkin bahkan dimakan oleh musuh mereka. Penelitian menunjukkan bahwa ada upaya sengaja untuk menghilangkan kemanusiaan para korban, dan bukti-bukti seperti bekas luka dan patah tulang menunjukkan bahwa mereka mengalami kematian yang sangat brutal.
Penemuan ini menantang pandangan umum tentang periode Perunggu Awal di Inggris, yang sebelumnya dianggap damai. Para peneliti berpendapat bahwa ketegangan sosial, seperti pencurian atau penghinaan, mungkin menjadi penyebab kekerasan ini. Selain itu, adanya penyakit di antara anak-anak yang ditemukan juga menunjukkan bahwa penyakit mungkin memperburuk ketegangan tersebut. Penemuan ini dianggap sebagai contoh terbesar kekerasan antarpersonal dalam prasejarah Inggris dan mengingatkan kita bahwa perilaku manusia yang gelap sudah ada sejak lama.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Charterhouse Warren?
A
Arkeolog menemukan sisa-sisa 37 individu yang menunjukkan bukti kekerasan, termasuk pembunuhan dan kemungkinan kanibalisme.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang penemuan ini?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Rick Schulting dari Universitas Oxford.
Q
Apa yang menunjukkan bahwa kekerasan terjadi di masyarakat pada Zaman Perunggu Awal?
A
Bukti menunjukkan adanya trauma pada tengkorak dan tanda-tanda pemotongan pada tulang, yang menunjukkan kematian yang tidak wajar.
Q
Mengapa kanibalisme di Charterhouse Warren dianggap berbeda dari konteks kanibalisme di Gough’s Cave?
A
Kanibalisme di Charterhouse Warren dianggap sebagai tindakan dehumanisasi, bukan konteks pemakaman seperti di Gough’s Cave.
Q
Apa yang menjadi penyebab kemungkinan terjadinya pembunuhan massal ini?
A
Penyebab kemungkinan terjadinya pembunuhan massal ini terkait dengan ketegangan sosial, seperti pencurian atau penghinaan.

Artikel Serupa

Viking yang perkasa berjuang melawan penyakit parah, ungkap studi tengkorak abad ke-10.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
42 dibaca

Viking yang perkasa berjuang melawan penyakit parah, ungkap studi tengkorak abad ke-10.

Ritual Zaman Perunggu dan Zaman Besi terkait dengan ratusan tubuh yang ditemukan di Sungai Thames, Inggris: StudiInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
117 dibaca

Ritual Zaman Perunggu dan Zaman Besi terkait dengan ratusan tubuh yang ditemukan di Sungai Thames, Inggris: Studi

Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
127 dibaca

Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.

Perempuan mendominasi di Britania Zaman Besi: Suami pindah, istri mewarisi tanah.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
42 dibaca

Perempuan mendominasi di Britania Zaman Besi: Suami pindah, istri mewarisi tanah.

Arkeolog menemukan makam pejuang wanita abad ke-10 dengan senjata di Hongaria.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
162 dibaca

Arkeolog menemukan makam pejuang wanita abad ke-10 dengan senjata di Hongaria.

Pedang berusia 1.500 tahun yang sangat terawat ditemukan di pemakaman Anglo-Saxon.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
125 dibaca

Pedang berusia 1.500 tahun yang sangat terawat ditemukan di pemakaman Anglo-Saxon.

Pedang berusia 1500 tahun yang sangat terawat ditemukan di pemakaman Anglo-Saxon.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
91 dibaca

Pedang berusia 1500 tahun yang sangat terawat ditemukan di pemakaman Anglo-Saxon.