Fisikawan MIT menggunakan cahaya untuk mengendalikan magnetisme guna membuat chip memori yang lebih cepat dan lebih kecil.
Courtesy of InterestingEngineering

Fisikawan MIT menggunakan cahaya untuk mengendalikan magnetisme guna membuat chip memori yang lebih cepat dan lebih kecil.

18 Des 2024, 23.00 WIB
103 dibaca
Share
Para ilmuwan dari MIT telah menemukan cara baru untuk mengendalikan keadaan magnetik dalam bahan, yang dapat meningkatkan teknologi chip memori. Mereka menggunakan laser terahertz, yang bergetar lebih dari satu triliun kali per detik, untuk menciptakan fase magnetik yang tahan lama dalam bahan antiferromagnetik. Dengan menyesuaikan laser dengan getaran atom bahan tersebut, mereka berhasil mengubah spin atom dan mencapai keadaan magnetik yang sebelumnya tidak mungkin dicapai. Bahan antiferromagnetik sangat tahan terhadap gangguan magnetik dari luar, menjadikannya kandidat ideal untuk teknologi penyimpanan data yang lebih kuat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan cahaya, para ilmuwan dapat mengubah keadaan magnetik bahan antiferromagnetik, yang sebelumnya sulit dilakukan. Keberhasilan ini membuka peluang untuk mengembangkan chip memori generasi berikutnya yang lebih efisien dan dapat menyimpan lebih banyak data. Dengan terus menyempurnakan metode ini, para peneliti berharap dapat menciptakan sistem penyimpanan data yang lebih berkelanjutan dan efisien, yang dapat mengubah cara kita memproses dan menyimpan informasi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan MIT terkait material antiferromagnetik?
A
Ilmuwan MIT menemukan cara baru untuk mengontrol keadaan magnetik dalam material, yang dapat meningkatkan teknologi chip memori.
Q
Bagaimana cara tim peneliti mengontrol keadaan magnetik material FePS3?
A
Tim peneliti menggunakan laser terahertz yang disetel untuk mencocokkan frekuensi getaran atom material FePS3.
Q
Apa keuntungan dari menggunakan material antiferromagnetik untuk penyimpanan data?
A
Material antiferromagnetik dapat menyimpan data dengan stabil terhadap pengaruh magnet eksternal, menjadikannya alternatif yang lebih kuat untuk teknologi penyimpanan magnetik yang ada.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian ini di MIT?
A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Nuh Gedik, Profesor Fisika di MIT.
Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?
A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature.

Artikel Serupa

Penemuan Grafit Superkonduktor yang Bisa Bersifat Magnet di MITInterestingEngineering
Sains
22 hari lalu
35 dibaca

Penemuan Grafit Superkonduktor yang Bisa Bersifat Magnet di MIT

Penemuan Superkonduktor Magnetik di Graphite Langka yang Membingungkan IlmuwanInterestingEngineering
Sains
23 hari lalu
16 dibaca

Penemuan Superkonduktor Magnetik di Graphite Langka yang Membingungkan Ilmuwan

Penemuan Stabilitas Wurtzite Ferroelectric Nitrides untuk Elektronik Masa DepanInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
32 dibaca

Penemuan Stabilitas Wurtzite Ferroelectric Nitrides untuk Elektronik Masa Depan

Ilmuwan menemukan keadaan Bose-Einstein pertama dalam magnons, mengubah fisika.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
92 dibaca

Ilmuwan menemukan keadaan Bose-Einstein pertama dalam magnons, mengubah fisika.

Vortion: Status magnetik baru dapat meniru sinapsis biologis, meningkatkan penyimpanan data.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
67 dibaca

Vortion: Status magnetik baru dapat meniru sinapsis biologis, meningkatkan penyimpanan data.

Terabyte data dalam kristal milimeter: Teknik baru dapat mengubah mikroelektronik.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
67 dibaca

Terabyte data dalam kristal milimeter: Teknik baru dapat mengubah mikroelektronik.

Pengukuran medan magnet presisi tinggi dicapai dengan sensor berbasis atom.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
131 dibaca

Pengukuran medan magnet presisi tinggi dicapai dengan sensor berbasis atom.