Katak raksasa 'fosil hidup' Chili menghadapi ancaman dari perubahan iklim dan manusia.
Courtesy of Reuters

Rangkuman Berita: Katak raksasa 'fosil hidup' Chili menghadapi ancaman dari perubahan iklim dan manusia.

Reuters
DariĀ Reuters
18 Desember 2024 pukul 20.12 WIB
76 dibaca
Share
Kadal raksasa yang dikenal sebagai Calyptocephalella gayi atau Helmeted Water Toad, merupakan salah satu spesies katak terbesar di dunia dan telah hidup sejak zaman dinosaurus. Namun, saat ini, katak ini terancam punah di Chile akibat perubahan iklim dan kerusakan habitat yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Populasi katak ini diperkirakan telah menurun lebih dari 30% sejak tahun 1990 dan kini terdaftar sebagai spesies "rentan" oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti perubahan iklim, pencemaran, dan pengelolaan air yang buruk telah menyebabkan penurunan jumlah katak ini. Melissa Cancino, seorang dokter hewan dan pendiri Proyecto Anfibia, menyatakan bahwa sangat menyedihkan melihat spesies yang mampu bertahan dari kepunahan massal kini terancam oleh manusia. Penelitian dan upaya konservasi sangat penting untuk melindungi katak ini agar tidak punah.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa nama spesies katak yang dibahas dalam artikel ini?
A
Nama spesies katak yang dibahas dalam artikel ini adalah Calyptocephallela gayi.
Q
Mengapa Calyptocephallela gayi dianggap sebagai 'fosil hidup'?
A
Calyptocephallela gayi dianggap sebagai 'fosil hidup' karena sedikit variasi genetik yang dimilikinya selama jutaan tahun.
Q
Apa yang mengancam habitat katak raksasa di Chile?
A
Habitat katak raksasa di Chile terancam oleh perubahan iklim, intervensi manusia, pencemaran, dan pengelolaan air yang buruk.
Q
Siapa Melissa Cancino dan apa perannya dalam konservasi katak?
A
Melissa Cancino adalah seorang dokter hewan dan pendiri Proyecto Anfibia, yang berfokus pada penelitian dan pendidikan amfibi.
Q
Apa status konservasi Calyptocephallela gayi menurut IUCN?
A
Status konservasi Calyptocephallela gayi menurut IUCN adalah 'vulnerable'.

Rangkuman Berita Serupa

Populasi kupu-kupu di AS turun sebesar 22% sejak awal abad ini.Reuters
Sains
1 bulan lalu
112 dibaca

Populasi kupu-kupu di AS turun sebesar 22% sejak awal abad ini.

Para ilmuwan memprediksi gempa besar di utara Chili yang kaya mineral.Reuters
Sains
1 bulan lalu
100 dibaca

Para ilmuwan memprediksi gempa besar di utara Chili yang kaya mineral.

Perusahaan didorong untuk menyetor ke dana baru PBB untuk membantu melindungi alam.Reuters
Sains
2 bulan lalu
40 dibaca

Perusahaan didorong untuk menyetor ke dana baru PBB untuk membantu melindungi alam.

Katak Beracun Baru untuk Ilmu Pengetahuan Dinamai untuk Menghormati Musik Afro-KolombiaForbes
Sains
2 bulan lalu
51 dibaca

Katak Beracun Baru untuk Ilmu Pengetahuan Dinamai untuk Menghormati Musik Afro-Kolombia

Argentina membiakkan kuda polo super yang telah diedit gen.Reuters
Sains
2 bulan lalu
38 dibaca

Argentina membiakkan kuda polo super yang telah diedit gen.

Ayah katak langka melakukan perjalanan sejauh 7.0.00 km (000 mil) untuk 'melahirkan' di Inggris, melarikan diri dari jamur mematikan.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
90 dibaca

Ayah katak langka melakukan perjalanan sejauh 7.0.00 km (000 mil) untuk 'melahirkan' di Inggris, melarikan diri dari jamur mematikan.

Nenek moyang hiu putih raksasa yang berusia 9 juta tahun ditemukan di Peru.Reuters
Sains
3 bulan lalu
70 dibaca

Nenek moyang hiu putih raksasa yang berusia 9 juta tahun ditemukan di Peru.