Courtesy of SCMP
Perusahaan farmasi Tiongkok mencari pasar pertumbuhan di luar negeri.
11 Nov 2024, 18.01 WIB
86 dibaca
Share
Dua perusahaan teknologi asal Tiongkok yang bergerak di bidang pengembangan obat, Shanghai Henlius dan XtalPi, telah menjalin kemitraan di Timur Tengah dan Asia Tenggara. Shanghai Henlius bekerja sama dengan Al Tiryaq Al-Khalawi Medical Company di Arab Saudi untuk mendirikan dua usaha yang akan memproduksi dan memasarkan obat-obatan. Sementara itu, XtalPi, yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam penemuan obat, berkolaborasi dengan Sinar Mas Multiartha di Indonesia untuk mengembangkan produk inovatif menggunakan fisika kuantum, AI, dan robotika.
Kemitraan ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok semakin mencari peluang di luar negeri untuk menghadapi persaingan yang ketat di dalam negeri. Dengan adanya kolaborasi ini, Henlius berharap dapat meningkatkan daya saing internasionalnya dan menyediakan terapi yang lebih terjangkau di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Turki.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Shanghai Henlius di Arab Saudi?A
Shanghai Henlius menjalin kerjasama untuk memproduksi dan memasarkan obat-obatan di Arab Saudi.Q
Siapa yang menjadi mitra Shanghai Henlius dalam proyek ini?A
Mitra Shanghai Henlius adalah Al Tiryaq Al-Khalawi Medical Company yang dimiliki oleh keluarga Fakeeh.Q
Apa tujuan dari kolaborasi XtalPi dengan Sinar Mas Multiartha?A
Tujuan kolaborasi XtalPi dengan Sinar Mas Multiartha adalah untuk mempercepat penelitian dan pengembangan produk inovatif menggunakan teknologi kuantum dan AI.Q
Mengapa perusahaan farmasi mencari peluang di luar China?A
Perusahaan farmasi mencari peluang di luar China untuk mengatasi persaingan yang ketat di dalam negeri.Q
Apa yang diharapkan dari kerjasama ini bagi pasar di Timur Tengah?A
Diharapkan kerjasama ini dapat meningkatkan akses terhadap terapi yang terjangkau di pasar Timur Tengah.Artikel Serupa
Bisnis
1 bulan lalu
57 dibaca
Pharus Diagnostics Cari Dana di Hong Kong untuk Tes Kanker Berbasis AI
Sains
2 bulan lalu
112 dibaca
Perusahaan bioteknologi China mencatat lonjakan dalam kesepakatan lisensi luar negeri pada kuartal pertama.
Finansial
2 bulan lalu
158 dibaca
Apakah rencana baru AstraZeneca senilai USRp 41.11 triliun ($2,5 miliar) merupakan cetak biru bagi perusahaan asing di China?
Sains
2 bulan lalu
65 dibaca
AstraZeneca menginvestasikan Rp 41.11 triliun ($2,5 miliar) di China saat produsen obat berusaha pulih dari skandal.
Sains
3 bulan lalu
55 dibaca
Startup obat AI Insilico mempertimbangkan IPO di Hong Kong setelah pendanaan.
Teknologi
3 bulan lalu
109 dibaca
Startup teknologi China berlomba-lomba untuk memanfaatkan demam DeepSeek, pertemuan Xi.
Finansial
3 bulan lalu
61 dibaca