Courtesy of YahooFinance
Bank sentral di negara-negara berkembang, seperti Brasil dan Korea Selatan, sedang berusaha keras untuk melindungi nilai mata uang mereka yang jatuh akibat menguatnya dolar AS. Misalnya, Bank Sentral Brasil telah menghabiskan hampir Rp 230.23 triliun ($14 miliar) dalam seminggu terakhir untuk mendukung nilai real, sementara Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga nilai rupiah. Penurunan nilai mata uang ini dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan meningkatkan biaya utang bagi negara-negara tersebut.
Meskipun upaya ini dilakukan, para ahli mengatakan sulit untuk melawan tren penguatan dolar. Beberapa bank sentral, termasuk di Korea Selatan dan China, telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan stabilitas mata uang mereka. Namun, tindakan ini memerlukan penggunaan cadangan devisa yang ada, dan bisa berisiko jika tidak dikelola dengan baik. Dengan dolar yang diperkirakan akan tetap kuat, negara-negara berkembang harus terus berusaha mengurangi volatilitas mata uang mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan bank sentral di negara berkembang untuk menghadapi penguatan dolar?A
Bank sentral di negara berkembang melakukan intervensi di pasar valuta untuk mendukung mata uang mereka.Q
Mengapa nilai mata uang seperti rupiah dan real mengalami penurunan?A
Nilai mata uang seperti rupiah dan real mengalami penurunan karena kekuatan dolar yang meningkat dan kondisi pasar global yang tidak stabil.Q
Apa dampak dari penguatan dolar terhadap inflasi di negara berkembang?A
Penguatan dolar dapat meningkatkan biaya impor, yang berkontribusi pada inflasi di negara berkembang.Q
Siapa Eli Remolona dan apa perannya dalam intervensi pasar valuta?A
Eli Remolona adalah Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas yang mengawasi intervensi untuk mendukung peso.Q
Bagaimana Federal Reserve mempengaruhi nilai dolar dan mata uang negara berkembang?A
Federal Reserve mempengaruhi nilai dolar melalui kebijakan moneter, termasuk keputusan suku bunga yang dapat memperkuat dolar.