Courtesy of YahooFinance
Bank sentral di negara-negara berkembang, seperti Brasil dan Korea Selatan, sedang berusaha keras untuk melindungi nilai mata uang mereka yang jatuh akibat menguatnya dolar AS. Di Filipina, bank sentral telah meningkatkan intervensi di pasar mata uang untuk menjaga nilai peso, sementara Brasil menghabiskan hampir Rp 230.23 triliun ($14 miliar) dalam seminggu untuk mendukung real. Mata uang seperti won Korea Selatan dan rupee India juga mengalami penurunan drastis, yang dapat memperburuk inflasi dan meningkatkan biaya utang luar negeri.
Para pejabat di negara-negara berkembang mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi ini, termasuk mengubah kebijakan untuk meningkatkan aliran dana ke pasar mata uang lokal. Namun, upaya ini memerlukan penggunaan cadangan devisa dan dapat menyebabkan volatilitas yang lebih besar. Para ahli memperingatkan bahwa meskipun intervensi dapat memperlambat penurunan nilai mata uang, tantangan untuk melawan tren dolar yang kuat tetap ada.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan bank sentral di negara berkembang untuk menghadapi penguatan dolar?A
Bank sentral di negara berkembang melakukan intervensi di pasar valuta untuk mempertahankan nilai mata uang mereka.Q
Siapa Eli Remolona dan apa perannya dalam konteks artikel ini?A
Eli Remolona adalah Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas yang mengawasi kebijakan moneter dan intervensi pasar valuta di Filipina.Q
Mengapa nilai mata uang seperti rupiah dan real mengalami penurunan?A
Nilai mata uang seperti rupiah dan real mengalami penurunan akibat penguatan dolar dan ketidakpastian ekonomi global.Q
Apa dampak dari penguatan dolar terhadap inflasi di negara berkembang?A
Penguatan dolar dapat meningkatkan biaya impor, yang berkontribusi pada inflasi di negara berkembang.Q
Bagaimana Federal Reserve mempengaruhi pasar mata uang global?A
Federal Reserve mempengaruhi pasar mata uang global melalui kebijakan suku bunga dan keputusan moneter yang dapat memperkuat dolar.