Courtesy of InterestingEngineering

Reaktor yang terinspirasi oleh petir mengubah udara dan air menjadi amonia untuk pupuk.

20 Des 2024, 23.30 WIB

141 dibaca

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana makanan yang kamu makan bisa sampai ke piringmu? Salah satu proses penting yang berperan adalah proses Haber-Bosch, yang digunakan untuk memproduksi amonia, bahan utama dalam pupuk. Namun, proses ini memiliki dampak lingkungan yang besar karena menggunakan bahan bakar fosil dan menghasilkan gas rumah kaca. Peneliti dari University at Buffalo telah mengembangkan reaktor baru yang dapat memproduksi amonia langsung dari udara dan air tanpa mengeluarkan gas rumah kaca. Reaktor ini terinspirasi oleh cara alam memproduksi amonia, seperti melalui petir.

Reaktor baru ini menggunakan plasma untuk meniru energi petir dan memiliki katalis tembaga-palladium yang berfungsi seperti bakteri tanah. Dengan cara ini, reaktor dapat mengubah udara lembap menjadi amonia, yang sangat penting untuk pertanian. Peneliti berharap reaktor ini dapat diproduksi secara besar-besaran dan digunakan di berbagai daerah, terutama di negara-negara berkembang yang kesulitan mendapatkan pupuk. Dengan menggunakan energi terbarukan, reaktor ini bisa menjadi solusi ramah lingkungan untuk produksi pupuk di seluruh dunia.

Sumber: https://interestingengineering.com/science/reactor-turns-air-water-into-ammonia

Pertanyaan Terkait

Apa itu proses Haber-Bosch?

Proses Haber-Bosch adalah reaksi kimia industri yang menggabungkan hidrogen dan nitrogen untuk memproduksi amonia.

Bagaimana reaktor baru yang dikembangkan oleh University at Buffalo bekerja?

Reaktor baru menggunakan plasma untuk meniru energi petir dan mengubah udara lembab menjadi amonia tanpa emisi gas rumah kaca.

Apa dampak lingkungan dari proses Haber-Bosch?

Proses Haber-Bosch bergantung pada bahan bakar fosil dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan.

Siapa yang memimpin penelitian ini di University at Buffalo?

Penelitian ini dipimpin oleh Chris Li, seorang profesor asisten kimia di University at Buffalo.

Mengapa reaktor baru ini penting untuk pertanian di negara berkembang?

Reaktor baru ini dapat dipasang di mana saja dan menghasilkan amonia sesuai permintaan, membantu negara berkembang yang kekurangan akses ke produksi pupuk tradisional.