Dunia bisa menghadapi kekacauan vulkanik yang tidak siap di abad ini, peringatan para ilmuwan.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Dunia bisa menghadapi kekacauan vulkanik yang tidak siap di abad ini, peringatan para ilmuwan.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
27 Desember 2024 pukul 00.57 WIB
174 dibaca
Share
Pada tahun 1815, Gunung Tambora di Indonesia meletus dengan kekuatan yang sangat besar, menyebabkan suhu global turun drastis dan menjadikan tahun 1816 dikenal sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas". Akibatnya, produksi pertanian gagal, kelaparan melanda dunia, dan pandemi kolera menyebar. Saat ini, para ilmuwan memperingatkan bahwa kemungkinan letusan gunung berapi besar lainnya dalam abad ini adalah 1 dari 6, dan dampaknya bisa jauh lebih parah karena populasi dunia yang lebih besar dan krisis iklim yang semakin meningkat.
Letusan gunung berapi melepaskan gas berbahaya seperti sulfur dioksida, yang dapat mendinginkan Bumi dengan memantulkan sinar matahari. Sekitar 800 juta orang tinggal dekat gunung berapi aktif dan berisiko menghadapi bencana besar. Misalnya, Campi Flegrei di dekat Naples, Italia, dapat mengancam satu juta penduduk kota tersebut. Jika terjadi letusan besar, kerugian ekonomi bisa mencapai lebih dari Rp 59.20 quadriliun ($3,6 triliun) dalam tahun pertama. Meskipun letusan dapat mendinginkan Bumi sementara, dampak perubahan iklim tetap akan berlanjut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada tahun 1815 di Gunung Tambora?
A
Pada tahun 1815, Gunung Tambora meletus dengan kekuatan yang sangat besar, menyebabkan dampak global.
Q
Mengapa tahun 1816 dikenal sebagai 'Tahun Tanpa Musim Panas'?
A
Tahun 1816 dikenal sebagai 'Tahun Tanpa Musim Panas' karena penurunan suhu global yang drastis akibat letusan tersebut.
Q
Apa dampak dari letusan vulkanik terhadap suhu global?
A
Letusan vulkanik dapat menyebabkan penurunan suhu global dengan melepaskan partikel ke atmosfer yang memantulkan sinar matahari.
Q
Siapa Markus Stoffel dan apa kontribusinya dalam penelitian ini?
A
Markus Stoffel adalah seorang ahli iklim yang menjelaskan kemungkinan letusan vulkanik besar di masa depan dan dampaknya terhadap manusia.
Q
Mengapa Campi Flegrei menjadi perhatian dalam konteks letusan vulkanik?
A
Campi Flegrei menjadi perhatian karena aktivitas vulkaniknya yang dapat mengancam satu juta penduduk di sekitarnya.

Rangkuman Berita Serupa

1.079 letusan dalam 20 hari: Gunung berapi Indonesia mengeluarkan abu setinggi 3.22 km (2 mil) ke langit.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
71 dibaca

1.079 letusan dalam 20 hari: Gunung berapi Indonesia mengeluarkan abu setinggi 3.22 km (2 mil) ke langit.

100 gunung berapi tersembunyi: Pencairan es Antartika yang cepat dapat membuka gerbang neraka di bumi.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
135 dibaca

100 gunung berapi tersembunyi: Pencairan es Antartika yang cepat dapat membuka gerbang neraka di bumi.

Misteri Letusan Gunung Berapi Raksasa yang Telah Membingungkan Ilmuwan Selama Hampir 200 Tahun Akhirnya Telah TerpecahkanForbes
Sains
3 bulan lalu
158 dibaca

Misteri Letusan Gunung Berapi Raksasa yang Telah Membingungkan Ilmuwan Selama Hampir 200 Tahun Akhirnya Telah Terpecahkan

Misteri letusan gunung berapi yang menyebabkan kelaparan di seluruh dunia selama 194 tahun akhirnya terpecahkan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
223 dibaca

Misteri letusan gunung berapi yang menyebabkan kelaparan di seluruh dunia selama 194 tahun akhirnya terpecahkan.

Seorang Ahli Biologi Menceritakan Kisah Gunung Berapi Paling Mematikan di Bumi—Dan 'Karya Agung' Sastra yang MengikutinyaForbes
Sains
4 bulan lalu
101 dibaca

Seorang Ahli Biologi Menceritakan Kisah Gunung Berapi Paling Mematikan di Bumi—Dan 'Karya Agung' Sastra yang Mengikutinya

Studi Baru Menunjukkan Letusan Gunung Berapi Tidak Menyebabkan Kepunahan DinosaurusForbes
Sains
4 bulan lalu
107 dibaca

Studi Baru Menunjukkan Letusan Gunung Berapi Tidak Menyebabkan Kepunahan Dinosaurus