Nenek moyang manusia purba dari 3,2 juta tahun yang lalu tidak dirancang untuk kecepatan: Studi
Courtesy of InterestingEngineering

Nenek moyang manusia purba dari 3,2 juta tahun yang lalu tidak dirancang untuk kecepatan: Studi

27 Des 2024, 20.24 WIB
164 dibaca
Share
Sebuah studi baru menunjukkan kemampuan berlari dari nenek moyang kita, Australopithecus afarensis, yang terkenal dengan fosil "Lucy" berusia 3,2 juta tahun. Meskipun sudah bisa berjalan dengan dua kaki, kemampuan berlari Lucy ternyata lebih lambat dan tidak efisien dibandingkan manusia modern. Peneliti membuat model digital 3D dari struktur tulang Lucy dan memperkirakan massa ototnya berdasarkan primata modern. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan maksimum berlari Lucy hanya sekitar 17.70 km/jam (11 mph) (18 km/jam), jauh lebih lambat dibandingkan manusia modern yang rata-rata bisa berlari 13,8.05 km/jam (5 mph) (22 km/jam).
Penelitian ini juga mengungkap bahwa berlari bagi Lucy memerlukan energi hingga 2,9 kali lebih banyak dibandingkan manusia, yang menunjukkan bahwa ia memiliki kelemahan dalam daya tahan. Ciri fisik Lucy, seperti lengan yang panjang dan kaki yang pendek, berkontribusi pada keterbatasan kemampuannya. Peneliti menemukan bahwa tendon Achilles dan otot betisnya juga berperan penting. Temuan ini menunjukkan bahwa fitur-fitur tertentu dalam tubuh manusia berevolusi khusus untuk meningkatkan kemampuan berlari, bukan hanya sebagai hasil dari adaptasi untuk berjalan. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology dan memberikan wawasan tentang bagaimana perbedaan kecil dalam anatomi dapat mempengaruhi mobilitas dan efisiensi energi.
Sumber: https://interestingengineering.com/science/ancient-human-ancestor-from-3-2-million-years-ago-wasnt-built-for-speed-study

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan dalam studi tentang kemampuan berlari Australopithecus afarensis?
A
Studi ini menemukan bahwa kemampuan berlari Australopithecus afarensis, khususnya Lucy, lambat dan tidak efisien secara energi dibandingkan dengan manusia modern.
Q
Siapa Lucy dan mengapa dia penting dalam studi ini?
A
Lucy adalah fosil Australopithecus afarensis yang terkenal dan memberikan wawasan penting tentang evolusi manusia dan kemampuan bipedal.
Q
Apa perbedaan utama antara kemampuan berlari Lucy dan manusia modern?
A
Kemampuan berlari Lucy jauh lebih lambat, dengan kecepatan maksimum sekitar 11 mph, dibandingkan dengan manusia modern yang rata-rata 13,5 mph.
Q
Apa yang dikatakan Herman Pontzer tentang studi ini?
A
Herman Pontzer memuji studi ini karena memberikan gambaran mendetail tentang keterbatasan berlari Lucy dan adaptasi otot yang memungkinkan manusia modern untuk berlari jarak jauh.
Q
Di mana studi ini dipublikasikan?
A
Studi ini dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Artikel Serupa

Studi 22 tahun mengungkapkan 94% gajah menghindari medan curam untuk menghemat energi.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
31 dibaca

Studi 22 tahun mengungkapkan 94% gajah menghindari medan curam untuk menghemat energi.

Pelari maraton memanfaatkan isolasi sel otak untuk bahan bakar waktu balapan.NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
154 dibaca

Pelari maraton memanfaatkan isolasi sel otak untuk bahan bakar waktu balapan.

Bagaimana maraton mengubah otak pelari: pemindaian menunjukkan sumber energi yang mengejutkan.NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
44 dibaca

Bagaimana maraton mengubah otak pelari: pemindaian menunjukkan sumber energi yang mengejutkan.

Manusia purba menggunakan alat dari tulang satu juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan.NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
215 dibaca

Manusia purba menggunakan alat dari tulang satu juta tahun lebih awal dari yang diperkirakan.

Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.Reuters
Sains
6 bulan lalu
82 dibaca

Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.

Jejak fosil di Kenya menunjukkan bahwa dua spesies manusia purba hidup berdampingan.Reuters
Sains
8 bulan lalu
126 dibaca

Jejak fosil di Kenya menunjukkan bahwa dua spesies manusia purba hidup berdampingan.