Courtesy of InterestingEngineering

Sensor kecil Columbia mengganggu teknologi robotika dan luar angkasa dengan sensitivitas 100x lebih baik.

02 Jan 2025, 21.30 WIB

105 dibaca

Peneliti dari Columbia University telah menciptakan sensor nanoscale berbasis cahaya yang dapat mengukur gaya dengan cara mengubah intensitas atau warna saat ditekan atau ditarik. Sensor ini memungkinkan pengukuran gaya secara jarak jauh tanpa kabel, yang sangat berguna dalam berbagai bidang seperti robotika dan biologi sel. Sebelumnya, sensor berbasis cahaya sudah ada, tetapi sensor baru ini memiliki rentang pengukuran yang lebih luas dan sensitivitas yang jauh lebih tinggi, yaitu 100 kali lebih sensitif dibandingkan sensor yang ada saat ini.

Sensor ini dibangun berdasarkan penelitian sebelumnya yang menemukan efek "photon-avalanching" dalam nanokristal, di mana penyerapan satu foton dapat memicu reaksi berantai yang menghasilkan banyak foton. Dengan kolaborasi antara berbagai tim peneliti, mereka berhasil merancang nanopartikel baru yang warna luminesensinya tergantung pada gaya yang diterapkan. Peneliti berharap sensor ini dapat digunakan untuk mempelajari proses penting, seperti perkembangan embrio, dan mereka juga berencana untuk menambahkan fungsi kalibrasi otomatis agar sensor dapat berfungsi secara mandiri.

Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/optical-nanoscale-sensors-dynamic-range

Pertanyaan Terkait

Apa yang ditemukan oleh para peneliti di Columbia University?

Para peneliti di Columbia University menemukan sensor nanoscale 'all-optical' yang dapat mengubah intensitas atau warna saat ditekan atau ditarik.

Bagaimana sensor ini dapat membantu dalam pengukuran gaya mekanik?

Sensor ini dapat membantu dalam pengukuran gaya mekanik secara jarak jauh tanpa perlu kabel atau koneksi.

Apa yang membedakan sensor baru ini dari sensor nanoscale sebelumnya?

Sensor baru ini memiliki sensitivitas gaya yang 100 kali lebih baik dan rentang operasional yang jauh lebih besar dibandingkan sensor nanoscale sebelumnya.

Siapa yang memimpin tim penelitian ini?

Tim penelitian ini dipimpin oleh Jim Schuck.

Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature.