Teknologi elektromagnetik AS untuk mempelajari material pada suhu 3.600°F untuk memajukan penerbangan hipersonik.
Courtesy of InterestingEngineering

Teknologi elektromagnetik AS untuk mempelajari material pada suhu 3.600°F untuk memajukan penerbangan hipersonik.

15 Jan 2025, 20.07 WIB
70 dibaca
Share
Sekolah Teknik dan Ilmu Terapan Universitas Virginia (UVA) telah meluncurkan sistem levitasi elektromagnetik (EML) yang inovatif untuk penelitian keramik suhu ultra tinggi (UHTC). Sistem ini didanai oleh program DURIP dan memungkinkan para peneliti untuk mempelajari UHTC dalam keadaan padat dan cair. UHTC adalah jenis keramik yang dapat bertahan pada suhu lebih dari 3.600 derajat Fahrenheit (2.000 derajat Celsius) tanpa rusak, sehingga digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pelindung panas untuk pesawat luar angkasa dan reaktor nuklir. Namun, UHTC sangat rapuh dan sulit dibentuk, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami struktur kimianya.
Sistem EML di UVA merupakan yang pertama di AS dan dirancang untuk mengatasi masalah kontaminasi kimia pada suhu tinggi dengan menggunakan desain tanpa wadah. Dengan menggabungkan teknik pemanasan induksi dan laser, sistem ini dapat mencapai suhu tinggi tanpa kontak langsung dengan wadah, sehingga akurasi pengukuran tetap terjaga. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengembangan aplikasi di bidang penerbangan hipersonik dan manufaktur suhu tinggi, serta melatih generasi ilmuwan material berikutnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu sistem levitasi elektromagnetik yang dikembangkan di UVA?
A
Sistem levitasi elektromagnetik adalah sistem yang memungkinkan studi keramik suhu ultra-tinggi dalam keadaan padat dan cair tanpa kontak langsung dengan wadah.
Q
Mengapa keramik suhu ultra-tinggi penting dalam penelitian?
A
Keramik suhu ultra-tinggi penting karena dapat bertahan pada suhu lebih dari 3.600 derajat Fahrenheit dan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pelindung panas untuk pesawat luar angkasa dan reaktor nuklir.
Q
Siapa yang memimpin proyek sistem EML di UVA?
A
Proyek sistem EML di UVA dipimpin oleh Elizabeth Opila, seorang Profesor Teknik dan ketua Departemen Ilmu Material dan Teknik.
Q
Apa keuntungan dari desain tanpa wadah dalam sistem EML?
A
Desain tanpa wadah mengurangi risiko kontaminasi kimia pada suhu tinggi, sehingga akurasi pengukuran tetap terjaga.
Q
Bagaimana sistem EML di UVA dibandingkan dengan fasilitas di Jerman dan Jepang?
A
Sistem EML di UVA dapat mencapai pencairan lengkap keramik suhu ultra-tinggi dan mengumpulkan data presisi tinggi, menjadikannya lebih maju dibandingkan fasilitas di Jerman dan Jepang.

Artikel Serupa

Penelitian Baru Ungkap Hambatan Aliran Panas dalam Plasma Energi TinggiInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
34 dibaca

Penelitian Baru Ungkap Hambatan Aliran Panas dalam Plasma Energi Tinggi

Reaktor fusi UK akan menggunakan tungsten super kuat untuk mengatasi panas ekstrem dengan perangkat eMELT.InterestingEngineering
Finansial
2 bulan lalu
123 dibaca

Reaktor fusi UK akan menggunakan tungsten super kuat untuk mengatasi panas ekstrem dengan perangkat eMELT.

Paduan tembaga baru AS tahan panas 1.472°F selama 10.000 jam, sebanding dengan kekuatan superalloy.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
110 dibaca

Paduan tembaga baru AS tahan panas 1.472°F selama 10.000 jam, sebanding dengan kekuatan superalloy.

Para ilmuwan mengamati material yang dapat memperbaiki diri untuk melindungi reaktor fusi dari kerusakan panas.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
100 dibaca

Para ilmuwan mengamati material yang dapat memperbaiki diri untuk melindungi reaktor fusi dari kerusakan panas.

Serbuk keramik dengan Bentuk Archimedean untuk meningkatkan pelindung panas, diuji di bawah 2.550°F.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
119 dibaca

Serbuk keramik dengan Bentuk Archimedean untuk meningkatkan pelindung panas, diuji di bawah 2.550°F.

Tim AS akan membangun dinding nuklir untuk menahan kekuatan bintang buatan dengan suhu 180 juta °F.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
129 dibaca

Tim AS akan membangun dinding nuklir untuk menahan kekuatan bintang buatan dengan suhu 180 juta °F.

Insinyur menciptakan pelindung api mobil yang 100 kali lebih ringan dan dapat menahan panas hingga 1832°F.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
66 dibaca

Insinyur menciptakan pelindung api mobil yang 100 kali lebih ringan dan dapat menahan panas hingga 1832°F.