Startup roket yang dapat digunakan kembali, Stoke, berhasil mengumpulkan putaran pendanaan besar lainnya: Rp 4.28 triliun ($260 juta) .
Courtesy of TechCrunch

Startup roket yang dapat digunakan kembali, Stoke, berhasil mengumpulkan putaran pendanaan besar lainnya: Rp 4.28 triliun ($260 juta) .

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
16 Jan 2025, 05.50 WIB
110 dibaca
Share
Stoke Space, sebuah perusahaan rintisan yang didirikan oleh mantan karyawan Blue Origin, baru saja mengumpulkan dana sebesar Rp 4.28 triliun ($260 juta) dalam putaran pendanaan seri C, sehingga total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 7.89 triliun ($480 juta) . Perusahaan ini didirikan pada tahun 2019 dan memiliki tujuan ambisius untuk membangun roket yang sepenuhnya dapat digunakan kembali, termasuk bagian pendorong dan tahap kedua. Mereka baru-baru ini berhasil melakukan uji coba mesin roket tahap pertama dan akan menggunakan dana ini untuk membangun fasilitas baru di Cape Canaveral, Florida.
Beberapa investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini termasuk Breakthrough Energy Ventures, Y Combinator, dan beberapa lainnya. Stoke Space sebelumnya juga berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1.64 triliun ($100 juta) pada bulan Oktober 2023 dan Rp 1.23 triliun ($75 juta) pada bulan Desember 2021. Dengan dukungan dana yang besar ini, Stoke Space berharap dapat mewujudkan impian mereka dalam industri luar angkasa.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan Stoke Space?
A
Stoke Space adalah perusahaan rintisan yang berfokus pada pengembangan roket dapat digunakan kembali.
Q
Berapa total dana yang telah dikumpulkan oleh Stoke Space?
A
Stoke Space telah mengumpulkan total dana sebesar $480 juta.
Q
Siapa pendiri Stoke Space?
A
Pendiri Stoke Space adalah Andy Lapsa dan Tom Feldman.
Q
Di mana Stoke Space berencana membangun fasilitas baru?
A
Stoke Space berencana membangun fasilitas baru di Cape Canaveral Space Force Station di Florida.
Q
Siapa saja investor dalam putaran pendanaan terbaru Stoke Space?
A
Investor dalam putaran pendanaan terbaru termasuk Breakthrough Energy Ventures, Y Combinator, dan beberapa lainnya.

Artikel Serupa

Angkatan Luar Angkasa AS memberikan kontrak keamanan nasional kepada Rocket Lab, Stoke Space.Reuters
Sains
2 bulan lalu
113 dibaca

Angkatan Luar Angkasa AS memberikan kontrak keamanan nasional kepada Rocket Lab, Stoke Space.

Eric Schmidt diangkat sebagai CEO sebuah startup roket. Ini bisa menempatkannya dalam kompetisi dengan Elon Musk dan Jeff Bezos.YahooFinance
Sains
3 bulan lalu
41 dibaca

Eric Schmidt diangkat sebagai CEO sebuah startup roket. Ini bisa menempatkannya dalam kompetisi dengan Elon Musk dan Jeff Bezos.

Lulusan Y Combinator, Spaceium, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 103.60 miliar ($6,3 juta)  yang melebihi target untuk pengisian bahan bakar di luar angkasa.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
87 dibaca

Lulusan Y Combinator, Spaceium, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 103.60 miliar ($6,3 juta) yang melebihi target untuk pengisian bahan bakar di luar angkasa.

Mengapa SpaceX milik Musk Tumbuh Lebih Besar, Lebih Cepat, dan Lebih Murah daripada Blue Origin milik BezosForbes
Sains
4 bulan lalu
138 dibaca

Mengapa SpaceX milik Musk Tumbuh Lebih Besar, Lebih Cepat, dan Lebih Murah daripada Blue Origin milik Bezos

Blue Origin milik Bezos mencapai orbit dalam peluncuran New Glenn pertama, tetapi gagal mendaratkan booster.Reuters
Sains
5 bulan lalu
137 dibaca

Blue Origin milik Bezos mencapai orbit dalam peluncuran New Glenn pertama, tetapi gagal mendaratkan booster.

Startup luar angkasa Loft Orbital mengumpulkan Rp 2.80 triliun ($170 juta)  untuk memperluas armada satelitnya.Reuters
Sains
5 bulan lalu
41 dibaca

Startup luar angkasa Loft Orbital mengumpulkan Rp 2.80 triliun ($170 juta) untuk memperluas armada satelitnya.