Courtesy of YahooFinance
Pada bulan Januari, pasar saham Eropa mengalami alokasi terbesar kedua dalam 25 tahun terakhir, menurut survei dari BofA Global Research. Dalam laporan yang berjudul "Make Europe Great Again", BofA menyatakan bahwa para investor lebih memilih untuk berinvestasi di dolar AS dan saham, tetapi kurang tertarik pada aset lainnya. Survei ini melibatkan 182 peserta yang mengelola dana sebesar Rp 8.44 quadriliun ($513 miliar) .
Selain itu, para investor menunjukkan bahwa mereka memiliki porsi investasi di obligasi yang paling rendah sejak Oktober 2022, dan tingkat kas mereka juga rendah, hanya 3,9%. BofA memperingatkan bahwa kenaikan yang tidak teratur dalam imbal hasil obligasi bisa menjadi perkembangan yang paling merugikan untuk tahun 2025.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan oleh BofA Global Research mengenai alokasi aset di Eropa?A
BofA Global Research melaporkan bahwa alokasi aset di Eropa mencapai yang terbesar dalam 25 tahun terakhir.Q
Bagaimana sentimen investor terhadap dolar AS dan saham?A
Investor menunjukkan sikap bullish terhadap dolar AS dan saham, tetapi bearish terhadap aset lainnya.Q
Apa yang menjadi perhatian utama investor terkait obligasi?A
Investor paling tidak menyukai obligasi sejak Oktober 2022 dan melihat kenaikan yield obligasi sebagai perkembangan yang bearish.Q
Berapa banyak peserta yang terlibat dalam survei ini?A
Survei ini melibatkan 182 peserta dengan total aset yang dikelola sebesar $513 miliar.Q
Siapa yang melaporkan berita ini dan siapa yang menyuntingnya?A
Berita ini dilaporkan oleh Danilo Masoni dan disunting oleh Amanda Cooper.