Courtesy of YahooFinance

Ancaman Tarif dan Sanksi Rusia Dorong Harga Minyak Dunia Naik Signifikan

22 Jan 2025, 17.41 WIB

179 dibaca

Harga minyak naik setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada China dan Uni Eropa. Ini terjadi di tengah ketidakpastian akibat sanksi AS yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia. Harga minyak Brent kini berada di atas Rp 1.30 juta ($79) per barel, sementara produsen minyak Kanada berusaha mengirimkan sebanyak mungkin minyak ke AS sebelum tarif diberlakukan. Jika tarif tersebut diterapkan, biaya bensin di AS diperkirakan akan meningkat.

Selain itu, pasar minyak juga dipengaruhi oleh sanksi terhadap Rusia, yang dapat mengurangi pasokan hingga 2 juta barel per hari. Meskipun ada tantangan dari cuaca dingin di belahan bumi utara, harga minyak tetap tinggi tahun ini. Trump juga menyatakan kemungkinan akan menambah sanksi terhadap Rusia jika Presiden Vladimir Putin tidak mau bernegosiasi mengenai Ukraina.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-holds-drop-trumps-tariff-233246493.html

Analisis Kami

"Ancaman tarif dan sanksi yang bertubi-tubi dapat memicu ketidakpastian berkepanjangan di pasar energi, mendorong produksi alternatif dan inovasi sumber energi baru. Namun, dalam jangka pendek, konsumen global harus bersiap menghadapi kenaikan harga bahan bakar yang bisa memperlambat pemulihan ekonomi dunia."

Analisis Ahli

John Evans

"Pasar minyak saat ini lebih dipengaruhi oleh ketegangan perdagangan daripada faktor fundamental seperti cuaca atau pasokan Rusia, yang menunjukkan bagaimana risiko geopolitik saat ini menguasai sentimen pasar."

Prediksi Kami

Ketegangan perdagangan dan sanksi akan terus membuat pasar minyak bergejolak, dengan potensi kenaikan harga minyak yang berkelanjutan dan dampak naiknya biaya energi global.