Courtesy of YahooFinance
Harga Minyak Bergejolak karena Konflik Ukraina dan Ketegangan Perdagangan Global
03 Mar 2025, 18.59 WIB
105 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan.
- Permintaan minyak global diperkirakan akan menurun, terutama di Cina.
- Keputusan OPEC+ mengenai produksi akan sangat mempengaruhi pasar minyak di masa depan.
Minyak mengalami fluktuasi harga dalam sesi perdagangan yang tidak stabil, karena para pedagang mempertimbangkan situasi perang di Ukraina, tarif AS, dan stimulus dari China. Harga minyak Brent bergerak di sekitar Rp 1.20 juta ($73) per barel setelah mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak September. Eropa sedang berusaha menyusun rencana untuk Ukraina setelah ketegangan antara Presiden Volodymyr Zelenskiy dan Donald Trump, sementara masa depan sanksi terhadap minyak Rusia masih tidak pasti. Di sisi lain, AS berencana untuk mengenakan tarif baru pada Kanada dan Meksiko, yang merupakan pemasok minyak utama, serta menggandakan tarif pada China.
Saxo Bank menyatakan bahwa harga minyak tetap rendah karena kekhawatiran tentang perang dagang global yang dapat mempengaruhi permintaan, sementara pasokan minyak masih melimpah. Hedge fund juga telah mengurangi posisi beli mereka pada minyak mentah West Texas Intermediate ke level terendah sejak 2010. Selain itu, konsumsi gabungan bensin, diesel, dan kerosin di China diperkirakan akan turun, yang menambah sinyal negatif bagi pasar minyak.
--------------------
Analisis Kami: Situasi ketegangan politik dan kebijakan tarif yang berlapis-lapis ini menciptakan tekanan besar bagi pasar minyak global, yang saat ini sudah rentan karena pasokan yang cukup melimpah. Faktor-faktor tersebut akan menurunkan kepercayaan investor dan permintaan minyak, sehingga memaksa OPEC+ untuk lebih agresif dalam penyesuaian produksi agar harga tidak jatuh terlalu dalam.
--------------------
Analisis Ahli:
Fatih Birol (Executive Director IEA): Ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan yang saling bertentangan dapat berdampak negatif pada pasokan dan permintaan energi global, memperkuat volatilitas pasar minyak dunia.
--------------------
What's Next: Jika ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif terus berlanjut, harga minyak kemungkinan akan tetap fluktuatif dengan tren penurunan permintaan, dan OPEC+ bakal mempertimbangkan pengurangan produksi lebih lanjut untuk menstabilkan pasar.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-edges-higher-traders-weigh-233813037.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-edges-higher-traders-weigh-233813037.html