Courtesy of YahooFinance

China Hadir Lebih Hati-Hati di Davos 2025 di Tengah Ketegangan Dagang AS

23 Jan 2025, 01.41 WIB

115 dibaca

Pada tahun 2017, setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden, Xi Jinping dari China menjadi pemimpin China pertama yang berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Dia mengkritik proteksionisme dan memperingatkan bahwa perang dagang akan merugikan kedua belah pihak. Namun, pada tahun ini, kehadiran China di forum tersebut lebih rendah, dengan wakil perdana menteri Ding Xuexiang yang hadir dan mengadopsi nada yang lebih lembut, berjanji untuk menyeimbangkan perdagangan dengan mengimpor produk dan layanan yang lebih berkualitas.

Kehadiran China yang lebih rendah ini mencerminkan ketidakpastian mengenai hubungan bilateral dengan AS di bawah kepemimpinan Trump yang kembali. Meskipun ada kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan ketegangan geopolitik, banyak delegasi di Davos menyadari bahwa China tetap penting dalam bisnis global. Meskipun tidak ada rencana untuk bertemu dengan pejabat China, interaksi antara perusahaan swasta China dan perusahaan global tetap aktif. Di sisi lain, acara makan malam yang diselenggarakan oleh pejabat dari Tianjin menarik banyak delegasi, menunjukkan upaya China untuk memperkuat daya tariknya di panggung internasional.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-tones-down-davos-time-184110703.html

Analisis Kami

"Pendekatan Cina yang lebih tenang dan terukur di Davos tahun ini mencerminkan adaptasi strategis terhadap ketidakpastian politik AS yang tinggi, sekaligus menjaga citra sebagai kekuatan global yang bertanggung jawab. Namun, kurangnya kehadiran pejabat tinggi bisa menandakan kekhawatiran yang lebih besar atas dampak kebijakan proteksionis AS bagi pertumbuhan ekonomi Cina."

Analisis Ahli

John Quelch

"Keberadaan Cina di forum yang lebih rendah menunjukkan ketidakpastian dan kehati-hatian terkait hasil pemilu AS dan arah kebijakan Trump."

Zhu Min

"Unpredictability Trump menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam hubungan bilateral dan strategi ekonomi."

Ian Bremmer

"Tidak sepakat dengan optimisme mengenai perbaikan hubungan AS-Cina dalam waktu dekat karena ketegangan yang mendalam."

Prediksi Kami

Ketegangan perdagangan antara Cina dan AS kemungkinan tetap berlanjut dengan ketidakpastian tinggi, yang membuat kerja sama bisnis dan diplomasi global menjadi lebih berhati-hati dan fokus pada negosiasi serta penyesuaian strategi di kedua belah pihak.