Courtesy of YahooFinance

Penurunan Manufaktur Jepang dan Penguatan Sektor Jasa Sambut Kenaikan Suku Bunga

24 Jan 2025, 07.44 WIB

70 dibaca

Aktivitas pabrik di Jepang mengalami penurunan yang signifikan, mencapai level terendah dalam 10 bulan terakhir akibat permintaan yang lesu. Indeks manajer pembelian (PMI) untuk sektor manufaktur turun menjadi 48,8 pada bulan Januari, menunjukkan bahwa sektor ini terus mengalami kontraksi. Sementara itu, sektor jasa menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dengan PMI naik menjadi 52,7, didorong oleh peningkatan jumlah bisnis baru. Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa menjadi penopang penting bagi perekonomian Jepang di tengah tantangan yang dihadapi oleh sektor manufaktur.

Meskipun sektor manufaktur mengalami kesulitan, Bank of Japan diperkirakan akan menaikkan suku bunga dari 0,25% menjadi 0,50% karena adanya tekanan inflasi dan kenaikan upah yang kuat. Meskipun biaya input untuk sektor manufaktur sedikit menurun, harga output tetap stabil. Sementara itu, sektor jasa menunjukkan optimisme dengan pertumbuhan bisnis baru, meskipun biaya input meningkat. Secara keseluruhan, indeks komposit yang menggabungkan kedua sektor ini juga mengalami sedikit peningkatan, menunjukkan adanya harapan untuk pemulihan di masa depan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/japan-factory-activity-sinks-lowest-004452429.html

Analisis Kami

"Penurunan aktivitas manufaktur yang berlangsung lama ini menegaskan perlunya diversifikasi ekonomi Jepang agar tidak terlalu bergantung pada ekspor dan produksi. Di sisi lain, kekuatan sektor jasa menunjukkan adaptasi ekonomi yang baik terhadap kondisi global yang fluktuatif, tetapi kenaikan suku bunga juga harus diawasi agar tidak memberatkan pemulihan manufaktur."

Analisis Ahli

Usamah Bhatti

"Ekspansi aktivitas bisnis swasta di Jepang masih didorong oleh sektor jasa, menunjukkan adanya perubahan pola ekonomi yang penting untuk diperhatikan oleh pembuat kebijakan."

Prediksi Kami

Suku bunga di Jepang kemungkinan akan naik sehingga berdampak pada biaya pinjaman dan strategi bisnis, sementara sektor jasa akan terus menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Jepang di tengah tekanan manufaktur.