Courtesy of Forbes
Tantangan dan Strategi Membangun Infrastruktur Aman Hadapi Ancaman Komputer Kuantum
24 Jan 2025, 20.15 WIB
11 dibaca
Share
Teknologi kuantum menawarkan banyak kemajuan, tetapi juga membawa risiko besar, terutama bagi keamanan sistem digital. Metode enkripsi yang ada saat ini mungkin tidak lagi efektif ketika komputer kuantum menjadi lebih umum. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mulai memperbarui infrastruktur mereka agar aman dari ancaman kuantum. Beberapa tantangan yang dihadapi termasuk kurangnya pemahaman tentang aset kriptografi yang ada, biaya tinggi untuk migrasi, dan kebutuhan untuk mengadopsi algoritma kriptografi yang tahan kuantum.
Untuk mengatasi tantangan ini, organisasi perlu memetakan sistem kriptografi mereka, mengidentifikasi kelemahan, dan merencanakan transisi ke algoritma yang aman dari ancaman kuantum. Menggunakan pendekatan hibrida yang menggabungkan metode klasik dan tahan kuantum dapat membantu dalam proses ini. Selain itu, penting untuk mendidik tim tentang ancaman kuantum dan memastikan bahwa sistem dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan algoritma. Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat melindungi data mereka dari potensi serangan di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/01/24/quantum-safe-infrastructure-tough-challenges-and-expert-solutions/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/01/24/quantum-safe-infrastructure-tough-challenges-and-expert-solutions/
Analisis Kami
"Proses migrasi ke infrastruktur tahan kuantum memang kompleks dan membutuhkan pendekatan multi-disiplin yang melibatkan teknologi, regulasi, dan sumber daya manusia. Jika organisasi mulai terlambat, biaya dan risiko keamanan yang harus dihadapi akan jauh lebih besar dibandingkan memulai langkah-langkah perlindungan dari sekarang."
Analisis Ahli
Jensen Huang
"Perkiraan ketersediaan komputer kuantum yang sangat berguna masih 15-30 tahun lagi menandakan bahwa waktu masih ada untuk persiapan, tetapi tidak boleh terlena."
Amit Sinha
"Menginventarisasi dan memetakan aset kriptografi penting agar proses upgrade dapat berjalan efektif dan terfokus pada sistem paling krusial."
Stephanie Simmons
"Kekurangan ahli di bidang kuantum harus ditangani dengan segera agar pemerintah dan organisasi mampu melakukan evaluasi dan implementasi teknologi baru dengan benar."
Gregory Webb
"Crypto-agility adalah kunci agar sistem bisa cepat beradaptasi dengan algoritma baru dan tetap aman selama masa transisi."
Jo Debecker
"Penggunaan model kepercayaan baru berbasis blockchain dapat menjadi solusi revolusioner guna memperkuat identitas dan transaksi di era post-kuantum."
Prediksi Kami
Dalam 15 hingga 30 tahun ke depan, perusahaan dan pemerintahan yang tidak memulai transisi ke enkripsi tahan kuantum akan menghadapi risiko kebocoran data besar-besaran karena kemampuan komputer kuantum yang terus berkembang, sehingga akan memaksa perubahan mendadak dan mahal di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tantangan utama dalam mencapai infrastruktur aman kuantum?A
Tantangan utama termasuk transisi algoritma kriptografi yang ada ke algoritma yang tahan kuantum dan kurangnya visibilitas terhadap aset kriptografi.Q
Mengapa algoritma kriptografi pasca-kuantum penting?A
Algoritma kriptografi pasca-kuantum penting karena dapat melindungi data dari serangan yang dapat dilakukan oleh komputer kuantum di masa depan.Q
Apa peran NIST dalam transisi ke infrastruktur aman kuantum?A
NIST mengembangkan standar kriptografi pasca-kuantum yang menjadi acuan bagi organisasi dalam mengadopsi solusi yang aman.Q
Bagaimana organisasi dapat memprioritaskan sistem kriptografi yang kritis?A
Organisasi dapat memprioritaskan sistem kriptografi yang kritis dengan melakukan inventarisasi dan mengembangkan rencana transisi yang terstruktur.Q
Mengapa pendidikan tentang ancaman kuantum diperlukan bagi profesional TI?A
Pendidikan tentang ancaman kuantum diperlukan agar profesional TI memahami pentingnya kriptografi pasca-kuantum dan dapat mengimplementasikannya dengan efektif.