Courtesy of Forbes
Industri Otomotif Eropa Terjepit Aturan CO2 Ketat, Tantangan Besar Menanti
26 Jan 2025, 15.21 WIB
181 dibaca
Share
Uni Eropa mulai menyelidiki masalah yang dihadapi oleh produsen mobilnya pada 30 Januari, karena mereka berjuang untuk memenuhi aturan emisi CO2 yang semakin ketat. Produsen mobil Eropa seperti Volkswagen dan BMW kesulitan untuk bersaing dengan produsen mobil listrik dari China yang lebih siap dan lebih murah. Aturan baru ini akan semakin ketat pada tahun 2025 dan melarang penjualan mobil berbahan bakar bensin atau diesel pada tahun 2035. Banyak pabrik mobil di Eropa sudah mulai tutup, dan jika aturan ini tidak diubah, industri otomotif Eropa bisa mengalami kerugian besar dan kehilangan banyak pekerjaan.
Beberapa pemimpin industri dan negara-negara anggota Uni Eropa meminta agar aturan CO2 dilonggarkan untuk membantu produsen mobil yang sedang kesulitan. Namun, ada juga kelompok lingkungan yang menolak permintaan tersebut, berpendapat bahwa aturan yang ketat diperlukan untuk mendorong penggunaan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. Mereka khawatir jika aturan dilonggarkan, akan mengurangi ketersediaan dan harga mobil listrik bagi konsumen. Situasi ini menciptakan ketegangan antara kebutuhan untuk melindungi industri otomotif dan komitmen untuk mengurangi emisi karbon demi lingkungan.
--------------------
Analisis Kami: Regulasi yang terlalu ketat dan tidak fleksibel saat ini malah berpotensi mempercepat kemunduran industri otomotif Eropa, terutama dalam inovasi dan lapangan kerja. Solusi harus mengedepankan pendekatan teknologi netral dan tahap transisi yang realistis agar tidak merusak ekosistem industri yang sudah lama dibangun.
--------------------
Analisis Ahli:
Federico Millo: Progresif pelarangan kendaraan ICE terlalu cepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada industri otomotif Eropa dengan dampak besar pada pekerjaan dan inovasi teknologi pembakaran dalam.
Ola Källenius: Regulasi CO2 harus direalisasikan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berdasarkan kenyataan pasar agar transisi ke kendaraan ramah lingkungan tetap menguntungkan dan berkelanjutan.
Apostolos Tzitzikostas: EU harus tetap konsisten dengan target CO2 untuk mencapai tujuan iklim meskipun ada tekanan dari industri otomotif.
Andrew Canning (BEUC): Pengurangan target atau pelonggaran aturan akan membahayakan konsumen dan mencegah kemajuan EV yang terjangkau dan tersedia luas.
--------------------
What's Next: Industri otomotif Eropa kemungkinan akan terus mengalami tekanan finansial dan kehilangan pangsa pasar jika aturan CO2 tidak direvisi, sementara persaingan dari produsen EV China makin menguat, menyebabkan perubahan struktur ekonomi dan pekerjaan di sektor otomotif EU.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/neilwinton/2025/01/26/will-european-auto-makers-gain-relief-from-eu-co2-emission-rules/
[1] https://www.forbes.com/sites/neilwinton/2025/01/26/will-european-auto-makers-gain-relief-from-eu-co2-emission-rules/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi fokus penyelidikan Uni Eropa terhadap industri otomotif?A
Penyelidikan Uni Eropa fokus pada tantangan yang dihadapi produsen mobil akibat regulasi emisi CO2 yang semakin ketat.Q
Mengapa produsen mobil Eropa kesulitan memenuhi regulasi emisi CO2?A
Produsen mobil Eropa kesulitan memenuhi regulasi karena biaya kendaraan listrik yang tinggi dan ketidakmampuan untuk menyediakan utilitas yang sama seperti kendaraan berbahan bakar internal.Q
Siapa yang memimpin Dialog Strategis tentang Masa Depan Industri Otomotif Eropa?A
Dialog Strategis dipimpin oleh Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa.Q
Apa dampak dari regulasi emisi CO2 terhadap Volkswagen?A
Regulasi emisi CO2 berdampak pada Volkswagen dengan pemotongan pekerjaan dan pengurangan kapasitas produksi yang signifikan.Q
Apa yang diusulkan oleh EPP untuk membantu industri otomotif?A
EPP mengusulkan untuk kembali ke pendekatan netralitas teknologi dan mencari cara untuk menghindari penalti bagi industri.