Courtesy of Forbes
Strategi Ampuh Tim Teknologi Menghadapi Beragam Ancaman Keamanan Siber Terbaru
27 Jan 2025, 15.15 WIB
269 dibaca
Share
Dalam dunia digital saat ini, perusahaan harus selalu siap menghadapi ancaman keamanan siber yang terus berkembang. Tim teknologi perlu merencanakan dan mempersiapkan diri untuk berbagai jenis serangan, seperti ransomware, serangan phishing, dan serangan terhadap rantai pasokan. Untuk melindungi data sensitif dan menjaga kepercayaan pelanggan, perusahaan harus memiliki strategi keamanan yang kuat, termasuk pelatihan karyawan, pencadangan data secara rutin, dan pemantauan sistem secara aktif. Selain itu, penting juga untuk melakukan simulasi serangan agar tim dapat merespons dengan cepat jika terjadi insiden.
Ancaman keamanan siber semakin kompleks, termasuk serangan yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan serangan otomatis. Oleh karena itu, tim teknologi harus menerapkan langkah-langkah keamanan yang canggih, seperti kontrol akses berbasis peran dan deteksi ancaman berbasis AI. Selain itu, perusahaan harus mengedukasi karyawan tentang cara menghindari jebakan sosial dan memantau aktivitas online untuk mendeteksi potensi ancaman. Dengan mempersiapkan diri secara menyeluruh, perusahaan dapat mengurangi risiko dan melindungi operasi mereka dari serangan yang merugikan.
--------------------
Analisis Kami: Pengembangan strategi keamanan siber harus menjadi prioritas utama dan tidak boleh dianggap remeh oleh perusahaan apapun ukuran bisnisnya. Jika tidak, risiko finansial dan reputasi bisa merusak fondasi bisnis dalam waktu singkat, terutama dengan munculnya ancaman AI yang semakin sulit dideteksi.
--------------------
Analisis Ahli:
Vishwanadham Mandala: Menekankan praktik backup data dan pelatihan phishing sebagai kunci utama meminimalkan dampak ransomware.
Fran Rosch: Menyoroti kerentanan yang ditimbulkan oleh vendor pihak ketiga dan pentingnya strategi keamanan terpadu.
Sameer Malhotra: Mendorong kolaborasi lintas tim dan latihan simulasi sebagai cara efektif menangani insiden cloud.
Ravi Laudya: Mengingatkan lonjakan serangan berbasis AI dan perlunya mekanisme proteksi yang kompleks seperti pembatasan akses dan monitoring kuat.
Rick Vanover: Mengingatkan risiko besar apabila data tidak bisa dipulihkan akibat tindakan forensik atau intervensi hukum pada pusat data.
--------------------
What's Next: Di masa depan, serangan siber akan semakin canggih dengan memanfaatkan teknologi AI, sehingga organisasi yang tidak mengadopsi strategi keamanan adaptif dan kolaboratif akan berisiko mengalami kerugian yang lebih besar.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/01/27/20-cybersecurity-response-scenarios-tech-teams-must-be-ready-for/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/01/27/20-cybersecurity-response-scenarios-tech-teams-must-be-ready-for/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang harus dilakukan tim teknologi untuk mempersiapkan serangan ransomware?A
Tim teknologi harus melakukan cadangan data secara teratur, melatih karyawan tentang pencegahan phishing, dan menetapkan rencana respons insiden yang jelas.Q
Mengapa serangan rantai pasokan menjadi perhatian utama bagi organisasi?A
Serangan rantai pasokan menjadi perhatian utama karena vendor dan pihak ketiga dapat menjadi sumber kerentanan yang signifikan bagi organisasi.Q
Apa yang dimaksud dengan serangan otomatis dalam konteks keamanan siber?A
Serangan otomatis merujuk pada serangan yang dilakukan secara otomatis menggunakan alat dan teknik canggih, sering kali tanpa intervensi manusia.Q
Bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan serangan siber?A
AI dapat digunakan untuk menciptakan serangan yang lebih canggih, seperti phishing yang dipersonalisasi dan pencurian model.Q
Apa langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi sistem warisan dari ancaman modern?A
Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk isolasi sistem dalam jaringan tersegmentasi, penerapan patch virtual, dan pemantauan aktivitas yang tidak biasa.