Ilmuwan AS merancang tanaman untuk memanen mineral berharga, meningkatkan kesuburan tanah, dan menciptakan biofuel.
Courtesy of InterestingEngineering

Ilmuwan AS merancang tanaman untuk memanen mineral berharga, meningkatkan kesuburan tanah, dan menciptakan biofuel.

28 Jan 2025, 21.44 WIB
153 dibaca
Share
Para ilmuwan molekuler di Universitas Massachusetts Amherst sedang mengembangkan metode untuk mengekstrak mineral penting seperti nikel menggunakan tanaman, sebagai langkah menuju energi bersih. Mereka berusaha untuk merekayasa tanaman Camelina sativa agar dapat menyerap nikel dengan cara yang sama seperti tanaman lain yang dikenal sebagai "hyperaccumulators". Nikel sangat dibutuhkan di Amerika Serikat untuk mendukung ekonomi hijau, termasuk baterai yang efisien dan kendaraan listrik. Metode ini, yang disebut "phytomining", bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari penambangan konvensional yang merusak.
Profesor Om Parkash Dhankher mempelajari bagaimana tanaman dapat membantu membersihkan tanah dan berencana untuk menerapkan sistem alami ini untuk mengekstrak mineral. Dengan mempelajari gen dan protein yang membuat tanaman Alyssum mampu menyerap nikel, mereka berharap dapat mengubah Camelina sativa agar memiliki kemampuan yang sama. Jika berhasil, metode ini dapat memenuhi 20 hingga 30 persen permintaan nikel di pasar dan menyediakan pasokan yang cukup untuk 50 tahun ke depan. Penelitian ini didukung oleh dana lebih dari satu juta dolar dari Departemen Energi AS, menunjukkan potensi besar dari pendekatan berbasis tanaman ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang sedang diteliti oleh ilmuwan di UMass Amherst?
A
Ilmuwan di UMass Amherst sedang meneliti metode untuk mengekstrak mineral kritis seperti nikel menggunakan tanaman.
Q
Mengapa Camelina sativa dipilih untuk penelitian ini?
A
Camelina sativa dipilih karena kemampuannya untuk tumbuh cepat dan memiliki potensi untuk menyerap nikel seperti Alyssum murale.
Q
Apa itu phytomining dan bagaimana cara kerjanya?
A
Phytomining adalah proses menggunakan tanaman untuk mengekstrak mineral dari tanah, yang dapat memberikan pasokan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Q
Siapa Om Parkash Dhankher dan apa perannya dalam penelitian ini?
A
Om Parkash Dhankher adalah profesor yang memimpin penelitian ini dan berfokus pada pengembangan metode untuk meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap nikel.
Q
Apa potensi dampak dari penelitian ini terhadap industri energi bersih?
A
Penelitian ini dapat membantu mempercepat transisi menuju energi bersih dengan menyediakan pasokan nikel yang diperlukan untuk industri ramah lingkungan.

Artikel Serupa

Proses Baru Pemurnian Nikel yang Ramah Lingkungan Dikembangkan di IndonesiaNatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
88 dibaca

Proses Baru Pemurnian Nikel yang Ramah Lingkungan Dikembangkan di Indonesia

Metode baru daur ulang bahan bakar nuklir, pemulihan logam tanah jarang untuk meningkatkan energi AS.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
46 dibaca

Metode baru daur ulang bahan bakar nuklir, pemulihan logam tanah jarang untuk meningkatkan energi AS.

Harta karun terkubur: AS menemukan Rp 138.14 triliun ($8,4 miliar)  dalam unsur tanah jarang yang terletak di tempat pembuangan abu batubara.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
93 dibaca

Harta karun terkubur: AS menemukan Rp 138.14 triliun ($8,4 miliar) dalam unsur tanah jarang yang terletak di tempat pembuangan abu batubara.

Para ilmuwan mengubah limbah baterai mati dan CO2 menjadi bahan bakar, membunuh 2 burung dengan 1 batu.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
52 dibaca

Para ilmuwan mengubah limbah baterai mati dan CO2 menjadi bahan bakar, membunuh 2 burung dengan 1 batu.

Para ilmuwan di London menjelajahi brine vulkanik untuk menambang tembaga tanpa merusak planet.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
113 dibaca

Para ilmuwan di London menjelajahi brine vulkanik untuk menambang tembaga tanpa merusak planet.

Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
83 dibaca

Stanford menemukan cara untuk membuat batu menyerap karbon 1.000 kali lebih cepat daripada alam.

Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
122 dibaca

Ilmuwan AS mengembangkan ekstraksi litium listrik yang efisien 92% dengan emisi 75% lebih rendah.