Rangkuman Berita: Pelanggan Membayar Harga Penyalahgunaan Kebijakan—Keadaan Penipuan ECommerce

Kebijakan pengembalian barang yang longgar dan langkah pencegahan penipuan yang kurang ketat telah menyebabkan peningkatan penipuan dalam belanja online, yang berdampak pada konsumen dengan harga yang lebih tinggi dan menurunnya kepercayaan terhadap belanja daring. Diperkirakan bahwa pada tahun 2024, total pengembalian barang di industri ritel akan mencapai Rp 14.64 quadriliun ($890 miliar) , dengan kerugian akibat penipuan dan penyalahgunaan mencapai Rp 6.48 quadriliun ($394 miliar) . Banyak pengecer kini mulai memperketat kebijakan pengembalian mereka untuk mengurangi kerugian, yang membuat pelanggan yang jujur juga merasakan dampaknya. Untuk mengatasi masalah ini, pengecer perlu mengadopsi strategi yang lebih canggih dan berbasis identitas. Dengan menganalisis individu di balik setiap transaksi, mereka dapat membedakan antara pelanggan setia, penyalahguna sesekali, dan penipu. Menggunakan teknologi dan strategi berbasis data, pengecer dapat melindungi keuntungan mereka tanpa mengorbankan pengalaman pelanggan yang baik. Dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.