Gedung Putih Pecat Anggota PCLOB Demokrat, Akuntabilitas Pengawasan Terancam
Courtesy of Axios

Gedung Putih Pecat Anggota PCLOB Demokrat, Akuntabilitas Pengawasan Terancam

29 Jan 2025, 00.05 WIB
100 dibaca
Share
Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini memecat tiga anggota Partai Demokrat dari sebuah dewan pengawas intelijen independen yang bernama Privacy and Civil Liberties Oversight Board (PCLOB). Pemecatan ini membuat dewan tersebut hanya memiliki satu anggota dari Partai Republik dan tidak dapat mengambil keputusan penting karena kekurangan anggota. Tindakan ini dilakukan menjelang perdebatan di Kongres mengenai program pengawasan yang kontroversial. Salah satu anggota yang dipecat seharusnya masih menjabat selama beberapa tahun lagi.
Beberapa pihak mengkritik pemecatan ini, termasuk seorang penasihat dari American Civil Liberties Union, yang mengatakan bahwa tindakan ini bertentangan dengan komitmen Presiden untuk mengatasi penyalahgunaan pengawasan dan merupakan serangan terhadap akuntabilitas. Meskipun dewan masih dapat berfungsi dengan anggota yang tersisa, mereka perlu menunjuk anggota baru yang harus disetujui oleh Senat, dan biasanya proses ini tidak menjadi prioritas bagi pemerintahan baru.
Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/01/28/trump-fires-democrats-privacy-oversight-board

Analisis Kami

"Pemecatan anggota dewan yang independen ini merupakan langkah berbahaya yang merusak prinsip pengawasan yang seharusnya netral dan transparan di era pengawasan digital. Keputusan ini tampaknya lebih didorong oleh kepentingan politik daripada perlindungan privasi dan kebebasan sipil, sehingga sangat mengkhawatirkan bagi masa depan kebijakan privasi di AS."

Analisis Ahli

Kia Hamadanchy
"Tindakan ini bertentangan dengan janji Presiden Trump untuk menangani penyalahgunaan pengawasan dan merupakan serangan langsung terhadap akuntabilitas serta pengawasan independen."

Prediksi Kami

PCLOB kemungkinan akan mengalami kesulitan menjalankan tugas pengawasan secara efektif dalam waktu dekat, yang dapat menyebabkan berkurangnya transparansi dan pengawasan terhadap program pengawasan pemerintah, serta berpotensi memicu kontroversi lebih lanjut di Kongres dan masyarakat sipil.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan anggota Dewan Pengawas Privasi dan Kebebasan Sipil?
A
Tiga anggota Dewan Pengawas Privasi dan Kebebasan Sipil dipecat oleh Gedung Putih.
Q
Mengapa pemecatan ini penting?
A
Pemecatan ini penting karena meninggalkan Dewan tanpa kuorum saat membahas program pengawasan yang kontroversial.
Q
Siapa saja anggota yang dipecat?
A
Anggota yang dipecat adalah Sharon Bradford Franklin, Ed Felten, dan Travis LeBlanc.
Q
Apa tanggapan ACLU terhadap pemecatan ini?
A
ACLU menganggap pemecatan ini sebagai serangan terhadap akuntabilitas dan pengawasan independen.
Q
Apa yang diharapkan setelah pemecatan anggota Dewan?
A
Setelah pemecatan, diharapkan ada pengangkatan anggota baru untuk melanjutkan misi Dewan.

Artikel Serupa

Pemecatan Massal di CFPB oleh Pemerintahan Trump Picu Kontroversi dan GugatanYahooFinance
Finansial
7 bulan lalu
102 dibaca

Pemecatan Massal di CFPB oleh Pemerintahan Trump Picu Kontroversi dan Gugatan

Pemecatan Tiga Anggota Demokrat di Dewan Pengawas Pengawasan Mengancam AkuntabilitasAxios
Finansial
7 bulan lalu
130 dibaca

Pemecatan Tiga Anggota Demokrat di Dewan Pengawas Pengawasan Mengancam Akuntabilitas

Penghapusan Penasihat Keamanan Siber Trump Memicu Kekhawatiran SeriusAxios
Teknologi
7 bulan lalu
294 dibaca

Penghapusan Penasihat Keamanan Siber Trump Memicu Kekhawatiran Serius

Pengurangan Anggota PCLOB dan Dampaknya pada Pengawasan Intelijen di Era TrumpAxios
Teknologi
7 bulan lalu
225 dibaca

Pengurangan Anggota PCLOB dan Dampaknya pada Pengawasan Intelijen di Era Trump

DHS Memecat Dewan Keamanan Siber Saat Ancaman Virus China MengintaiTechCrunch
Teknologi
7 bulan lalu
303 dibaca

DHS Memecat Dewan Keamanan Siber Saat Ancaman Virus China Mengintai

DHS Hentikan Komite Keamanan Siber di Tengah Ancaman Serangan ChinaTechCrunch
Teknologi
7 bulan lalu
185 dibaca

DHS Hentikan Komite Keamanan Siber di Tengah Ancaman Serangan China