Potensi Bahaya Memotong Program Keanekaragaman di Uji Klinis Medis
Courtesy of Forbes

Potensi Bahaya Memotong Program Keanekaragaman di Uji Klinis Medis

29 Jan 2025, 17.05 WIB
57 dibaca
Share
Pemotongan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di sektor kesehatan, terutama dalam uji klinis, dapat membahayakan nyawa banyak orang. Baru-baru ini, FDA menghapus panduan yang mendukung rencana aksi keberagaman untuk meningkatkan partisipasi kelompok yang kurang terwakili dalam uji klinis. Hal ini penting karena uji klinis yang melibatkan beragam peserta dapat menghasilkan data yang lebih akurat tentang bagaimana obat dan perawatan bekerja pada berbagai kelompok etnis, yang pada gilirannya dapat mengurangi kesenjangan kesehatan yang ada.
Kurangnya representasi dalam uji klinis dapat menyebabkan hasil yang buruk dan meningkatkan risiko bagi kelompok tertentu, seperti wanita kulit hitam yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi kehamilan. Beberapa perusahaan farmasi telah mulai berinvestasi dalam praktik yang lebih inklusif untuk memastikan bahwa semua kelompok masyarakat memiliki akses yang sama terhadap perawatan kesehatan yang inovatif. Dengan meningkatkan keberagaman dalam uji klinis, kita dapat membantu menciptakan perawatan yang lebih efektif dan adil bagi semua orang.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/dougmelville/2025/01/29/could-cutting-dei-in-medicine-cost-lives-the-high-stakes-impact-of-trumps-executive-order/

Analisis Ahli

Robert M. Califf
"Pendekatan inklusif dalam uji klinis sangat penting agar data medis dapat mencerminkan populasi pengguna produk sebenarnya dan meningkatkan hasil pengobatan."
Richard Pazdur
"Memperoleh data dari populasi yang beragam sangat penting untuk pengembangan obat inovatif yang aman dan efektif bagi semua kelompok pasien."
Batool Kazmi
"Perusahaan farmasi perlu mengedepankan kemitraan komunitas dan transparansi untuk mendorong inklusi dalam uji klinis."
Sabrina Modellas
"Kurangnya representasi dalam uji klinis membahayakan hidup dan memperparah kesenjangan kesehatan yang ada."

Analisis Kami

"Memotong DEI dalam uji klinis adalah langkah mundur yang berpotensi memperparah ketidakadilan dalam pelayanan kesehatan dan dapat menyebabkan nyawa terancam karena data medis tidak lengkap dan tidak representatif. Industri farmasi harus mengambil alih tanggung jawab ini untuk memastikan pengobatan yang aman dan efektif untuk semua orang, tanpa terkecuali."

Prediksi Kami

Dengan pengurangan fokus pada DEI dalam uji klinis oleh FDA, risiko kesenjangan kesehatan meningkat, efek samping obat tidak terdeteksi pada beberapa populasi, dan tingkat kematian atau komplikasi bisa meningkat khususnya pada kelompok kurang terwakili.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu DEI dan mengapa penting dalam konteks uji klinis?
A
DEI adalah singkatan dari diversitas, kesetaraan, dan inklusi, yang penting untuk memastikan bahwa semua kelompok populasi terwakili dalam uji klinis.
Q
Apa dampak dari pemotongan program DEI terhadap kesehatan masyarakat?
A
Pemotongan program DEI dapat menyebabkan kurangnya representasi dalam uji klinis, yang dapat mengakibatkan hasil kesehatan yang buruk dan memperburuk disparitas kesehatan.
Q
Siapa yang mengeluarkan pernyataan tentang pentingnya keberagaman dalam uji klinis?
A
Robert M. Califf, Komisaris FDA, mengeluarkan pernyataan tentang pentingnya keberagaman dalam uji klinis.
Q
Apa yang dilakukan perusahaan farmasi untuk meningkatkan keberagaman dalam uji klinis?
A
Perusahaan farmasi seperti Amgen dan Merck & Co. telah meluncurkan inisiatif untuk meningkatkan inklusi dalam uji klinis.
Q
Mengapa kurangnya representasi dalam uji klinis dapat membahayakan nyawa pasien?
A
Kurangnya representasi dalam uji klinis dapat membahayakan nyawa pasien karena dapat membatasi pemahaman tentang bagaimana pengobatan bekerja di berbagai populasi.