Courtesy of Forbes
Fosil Muntahan 66 Juta Tahun Ungkap Jejak Makanan Laut Kapur di Denmark
29 Jan 2025, 21.10 WIB
174 dibaca
Share
Vomit mungkin terdengar tidak menarik, tetapi penemuan muntahan fosil di Denmark memberikan banyak informasi tentang hewan dan ekosistem purba. Seorang pemburu fosil bernama Peter Bennicke menemukan gumpalan muntahan fosil yang berisi potongan-potongan lily laut, yang dikenal sebagai crinoids. Muntahan ini disebut "regurgitalite" dan sangat penting untuk memahami hubungan antara predator dan mangsa di lautan Cretaceous. Gumpalan muntahan ini dianggap sebagai "danekræ," yang berarti objek berharga secara alami yang harus disimpan di museum sejarah alam Denmark.
Gumpalan muntahan ini diperkirakan berasal dari ikan yang hidup 66 juta tahun yang lalu. Meskipun lily laut tidak bergizi, ikan tersebut memakannya dan kemudian mengeluarkan bagian-bagian kerangka yang tidak dapat dicerna. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang rantai makanan di lautan purba dan saat ini dipamerkan di Geomuseum Faxe sebagai harta nasional Denmark.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/amandakooser/2025/01/29/fossilized-fish-vomit-declared-national-treasure-in-denmark/
[1] https://www.forbes.com/sites/amandakooser/2025/01/29/fossilized-fish-vomit-declared-national-treasure-in-denmark/
Analisis Kami
"Penemuan regurgitalite ini membuka mata kita bahwa fosil tidak selalu harus berupa tulang atau sisa tubuh hewan besar; bahkan muntahan pun punya nilai ilmiah tinggi yang mampu mengungkap interaksi ekosistem kuno. Ini menegaskan pentingnya menjaga dan menelaah setiap temuan fosil secara detail tanpa pandang bulu karena bisa menjadi kunci untuk memahami sejarah kehidupan di bumi."
Analisis Ahli
Jesper Milan
"Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara predator dan mangsa serta rantai makanan laut pada periode Kapur yang sangat penting untuk rekonstruksi ekologi masa lalu."
John Jagt
"Dua spesies lily laut dalam regurgitalite menunjukkan pola makan yang kompleks dan memberikan gambaran tentang ekosistem laut purba."
Natural Oceanic and Atmospheric Administration
"Crinoids bukan tumbuhan melainkan hewan dengan sistem pencernaan dan saraf yang lengkap, sehingga fosil seperti ini sangat bernilai dalam studi evolusi laut."
Prediksi Kami
Penemuan fosil muntahan seperti ini akan meningkatkan minat dan penelitian terhadap fosil-fosil tidak biasa yang bisa membuka wawasan baru tentang ekosistem purba dan evolusi kehidupan laut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh Peter Bennicke di Stevns Klint?A
Peter Bennicke menemukan sekelompok muntahan fosil yang terdiri dari potongan lily di Stevns Klint.Q
Mengapa muntahan fosil ini dianggap sebagai harta nasional?A
Muntahan fosil ini dianggap sebagai harta nasional karena memiliki nilai sejarah alam yang luar biasa dan dikategorikan sebagai danekræ.Q
Apa itu crinoid dan bagaimana hubungannya dengan lily?A
Crinoid adalah sejenis lily laut yang sebenarnya adalah hewan, meskipun terlihat seperti tanaman. Mereka memiliki sistem pencernaan dan saraf.Q
Siapa yang membersihkan dan memeriksa spesimen muntahan fosil tersebut?A
John Jagt adalah orang yang membersihkan dan memeriksa spesimen muntahan fosil tersebut di Geomuseum Faxe.Q
Apa yang dapat kita pelajari dari penemuan muntahan fosil ini tentang ekosistem kuno?A
Penemuan muntahan fosil ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara predator dan mangsa serta rantai makanan di lautan Cretaceous.