Courtesy of Forbes
Stres adalah respons alami otak terhadap rasa takut, tetapi sering kali mengganggu kemampuan kita untuk mengingat informasi. Ketika kita menghadapi situasi yang menegangkan, seperti presentasi besar atau ujian sulit, hormon stres seperti kortisol dapat mengganggu proses penyimpanan dan pengambilan memori. Penelitian terbaru dari Universitas Toronto menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan generalisasi ketakutan, di mana seseorang tidak dapat membedakan antara ancaman dan situasi yang aman. Misalnya, seseorang yang pernah digigit anjing mungkin menjadi takut pada semua anjing, bahkan yang tidak berbahaya.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan tikus untuk memahami bagaimana hormon stres mempengaruhi memori. Mereka menemukan bahwa ketika tikus mengalami stres, mereka tidak dapat membedakan antara suara yang aman dan yang berbahaya. Dengan mengurangi kadar hormon stres, tikus dapat kembali membedakan antara ancaman dan situasi aman. Temuan ini memberikan harapan bahwa dengan pendekatan yang tepat, seperti terapi, kita dapat membantu orang yang mengalami gangguan kecemasan dan PTSD untuk mengurangi ketakutan yang berlebihan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada memori saat seseorang mengalami stres?A
Stres dapat mengganggu kemampuan otak untuk membuat dan menyimpan memori, sehingga sulit untuk mengingat informasi saat dibutuhkan.Q
Bagaimana hormon kortisol mempengaruhi otak?A
Hormon kortisol mengikat reseptor glukokortikoid dan mempersiapkan tubuh untuk respons 'fight-or-flight', tetapi tingkat tinggi dapat merusak hipokampus.Q
Apa itu penggeneralisasian ketakutan?A
Penggeneralisasian ketakutan terjadi ketika respons ketakutan yang dipelajari terhadap satu rangsangan menyebabkan ketakutan terhadap rangsangan lain yang seharusnya netral.Q
Apa peran hipokampus dalam penyimpanan memori?A
Hipokampus berfungsi sebagai umpan balik negatif untuk kortisol dan penting untuk penyimpanan memori; kerusakan pada hipokampus dapat mengganggu proses ini.Q
Bagaimana penelitian ini dapat membantu orang dengan PTSD?A
Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana mengurangi gejala kecemasan kronis dan membantu orang dengan PTSD melalui pengelolaan hormon dan terapi.