Neuron di Otak Menjelaskan Bagaimana Stres Merusak Tidur dan Memori
Courtesy of NatureMagazine

Neuron di Otak Menjelaskan Bagaimana Stres Merusak Tidur dan Memori

Menjelaskan bagaimana neuron di nucleus paraventricular menghubungkan stres dengan masalah tidur dan memori, serta membuka potensi target baru untuk pengobatan gangguan tidur terkait stres.

19 Jun 2025, 07.00 WIB
35 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Neuron di nukleus paraventrikular berperan penting dalam menghubungkan stres dengan masalah tidur dan memori.
  • Studi ini menggunakan tikus laboratorium untuk menunjukkan efek stres secara langsung pada tidur dan memori.
  • Hasil penelitian ini dapat membuka jalan untuk pengembangan terapi baru bagi gangguan tidur yang disebabkan oleh stres.
Para ilmuwan menemukan sekelompok neuron di hipotalamus bagian nucleus paraventricular yang bertugas menghubungkan stres dengan gangguan tidur dan memori. Neuron ini mengeluarkan hormon yang mengatur stres, yang mempengaruhi kualitas tidur dan kemampuan mengingat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus yang diberikan kondisi stres berupa penjepitan fisik. Hasilnya, tikus tersebut mengalami kesulitan tidur dan masalah dalam mengingat ruang, meniru efek yang sering dialami manusia saat stres. Ketika neuron di nucleus paraventricular ini distimulasi, efek yang sama dengan stres alami muncul, menunjukan peran penting neuron ini dalam mengatur respons tubuh terhadap stres dalam kaitannya dengan tidur dan memori. Sebaliknya, dengan memblokir neuron tersebut, tikus menunjukkan perbaikan dalam tidur dan peningkatan kemampuan memori. Temuan ini membuka jalan bagi penelitian dan terapi baru untuk gangguan tidur yang terkait dengan stres. Penelitian ini penting karena memberikan pemahaman baru mengenai mekanisme otak yang menghubungkan stres dan fungsi penting seperti tidur dan memori, serta berpotensi membantu banyak orang yang mengalami masalah serupa akibat tekanan mental.
Sumber: https://nature.com/articles/d41586-025-01910-6

Pertanyaan Terkait

Q
Apa peran neuron di nukleus paraventrikular dalam mengatur stres?
A
Neuron di nukleus paraventrikular berperan dalam mengatur respons terhadap stres dan mempengaruhi tidur serta memori.
Q
Bagaimana stres mempengaruhi tidur dan memori menurut penelitian ini?
A
Penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengganggu tidur dan memori, dengan efek yang dimediasi oleh neuron di nukleus paraventrikular.
Q
Apa yang dilakukan peneliti terhadap tikus laboratorium dalam eksperimen?
A
Peneliti melakukan eksperimen dengan menempatkan tikus laboratorium dalam kondisi stres melalui pembatasan fisik.
Q
Apa efek dari stimulasi dan blokade neuron di nukleus paraventrikular?
A
Stimulasi neuron di nukleus paraventrikular meniru efek stres, sedangkan blokade neuron ini dapat memperbaiki tidur dan meningkatkan kinerja memori.
Q
Mengapa penelitian ini penting bagi pengobatan gangguan tidur terkait stres?
A
Penelitian ini penting karena dapat memberikan target baru untuk pengobatan gangguan tidur yang berhubungan dengan stres.

Artikel Serupa

Bagaimana otak memutuskan apakah untuk bertahan — dan kapan untuk menyerah.NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
90 dibaca

Bagaimana otak memutuskan apakah untuk bertahan — dan kapan untuk menyerah.

Bagaimana stres kronis mempengaruhi pengambilan keputusan.NatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
75 dibaca

Bagaimana stres kronis mempengaruhi pengambilan keputusan.

Bagaimana otak menekan rasa takut: studi pada tikus menawarkan jalan menuju pengobatan kecemasanNatureMagazine
Sains
5 bulan lalu
125 dibaca

Bagaimana otak menekan rasa takut: studi pada tikus menawarkan jalan menuju pengobatan kecemasan

Bagaimana Stres Mempengaruhi Memori AndaForbes
Sains
5 bulan lalu
53 dibaca

Bagaimana Stres Mempengaruhi Memori Anda

Mengapa ingatan baru tidak menimpa ingatan lama? Ilmu tidur menyimpan petunjuk.NatureMagazine
Sains
6 bulan lalu
60 dibaca

Mengapa ingatan baru tidak menimpa ingatan lama? Ilmu tidur menyimpan petunjuk.

Stres dapat mengurangi kemampuan kita untuk merasakan kebahagiaan: pola otak tikus memberikan petunjuk mengapa.NatureMagazine
Sains
7 bulan lalu
50 dibaca

Stres dapat mengurangi kemampuan kita untuk merasakan kebahagiaan: pola otak tikus memberikan petunjuk mengapa.