Courtesy of NatureMagazine
Bagaimana Otak Tikus Mengatur Ketekunan, Eksplorasi, dan Pengabaian Tugas
05 Mar 2025, 07.00 WIB
95 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Aktivitas neuron di nukleus raphe median mempengaruhi perilaku ketekunan dan eksplorasi pada tikus.
- Manipulasi neuron spesifik dapat memberikan wawasan baru tentang gangguan neuropsikiatri pada manusia.
- Penelitian ini menunjukkan hubungan antara neurotransmitter dan perilaku strategis yang dapat berkontribusi pada pemahaman kondisi mental.
Sebuah penelitian di University College London menemukan bahwa aktivitas tiga jenis neuron di bagian otak tikus yang disebut median raphe nucleus mempengaruhi perilaku seperti ketekunan, eksplorasi, dan menyerah. Para peneliti dapat mengendalikan perilaku ini dengan menghidupkan dan mematikan neuron-neuron tersebut menggunakan cahaya. Misalnya, ketika neuron yang melepaskan GABA ditekan, tikus menjadi lebih tekun dengan satu objek, sedangkan mengaktifkan neuron glutamatergik membuat tikus lebih banyak menjelajahi objek yang berbeda.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa neuron serotonergik berperan dalam membuat tikus disengaged atau tidak terlibat dalam tugas. Temuan ini bisa relevan untuk memahami kondisi neuropsikiatri pada manusia, seperti gangguan obsesif-kompulsif, depresi, dan ADHD, yang mungkin terkait dengan ketidakseimbangan dalam strategi perilaku ini.
--------------------
Analisis Kami: Penelitian ini sangat menjanjikan karena menunjukkan hubungan langsung antara aktivitas neuron spesifik dan perilaku kompleks, yang jarang ditemukan dalam studi perilaku hewan. Namun, penerjemahan hasil ini ke manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kesamaan mekanisme neuron di otak manusia.
--------------------
Analisis Ahli:
Roger Marek: Manipulasi subtipe neuron median raphe menunjukkan bahwa perilaku strategis dapat dikendalikan dengan cara yang sangat spesifik dan mengesankan.
Sonja Hofer: Perubahan aktivitas neuron median raphe mungkin berkontribusi pada gejala kondisi seperti OCD, depresi, dan ADHD yang berkaitan dengan ketekunan, eksplorasi, dan pengabaian.
Mark Walton: Studi ini sangat elegan dan menarik karena menghubungkan pengaruh area otak tertentu dengan perubahan perilaku strategis secara langsung.
--------------------
What's Next: Penemuan ini dapat membuka jalan bagi pengembangan terapi yang menargetkan neuron tertentu dalam pengobatan gangguan neuropsikiatri seperti OCD, depresi, dan ADHD di masa depan.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00675-2
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00675-2