Courtesy of NatureMagazine
Penemuan Otak Tikus yang Bisa Bantu Redakan Rasa Takut pada Manusia
06 Feb 2025, 07.00 WIB
245 dibaca
Share
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tikus memiliki reaksi instinktif untuk melarikan diri ketika melihat bayangan burung, mirip dengan bagaimana manusia melompat saat melihat laba-laba. Namun, tikus dapat belajar untuk menekan reaksi ketakutan ini jika mereka menyadari bahwa ancaman tersebut tidak berbahaya. Para ilmuwan menemukan dua bagian otak yang bekerja sama untuk belajar menekan rasa takut, tetapi hanya satu bagian yang terlibat dalam mengingat perilaku yang telah dipelajari. Penelitian ini dapat membantu dalam pengembangan strategi untuk mengatasi gangguan stres pasca-trauma dan kecemasan pada manusia.
Dalam eksperimen, tikus diajarkan bahwa lingkaran gelap yang berkembang, yang meniru burung yang menyelam, tidak berbahaya dengan menambahkan penghalang agar mereka tidak bisa bersembunyi. Ketika bagian tertentu dari otak yang menganalisis rangsangan visual dimatikan, tikus tidak dapat belajar untuk menekan rasa takut dan terus berusaha melarikan diri. Namun, tikus yang sudah terlatih untuk mengatasi ketakutan mereka masih bisa menunjukkan perilaku berani meskipun bagian otak tersebut dimatikan, karena ingatan mereka disimpan di area lain yang dapat mengontrol reaksi tersebut.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00363-1
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-00363-1
Analisis Kami
"Penelitian ini membuka wawasan penting tentang bagaimana otak memproses dan menyimpan memori penekanan rasa takut, memisahkan fungsi belajar dan pengingatan ke dalam wilayah otak yang berbeda. Temuan ini menantang pandangan konvensional bahwa satu area otak bertanggung jawab untuk keseluruhan proses, dan membuka jalan bagi pendekatan terapi yang lebih spesifik dan efektif."
Analisis Ahli
Pascal Carrive
"Penemuan ini merupakan bukti pertama mekanisme otak yang terlibat dalam menekan respons takut yang dapat disesuaikan, yang sangat relevan untuk pengobatan gangguan kecemasan."
Christina Perry
"Model perilaku sederhana pada tikus sangat efektif untuk mempelajari bagaimana ketakutan dapat dipelajari dan ditekan tanpa risiko nyata."
Sonja Hofer
"Ventrolateral geniculate nucleus memiliki peran kontrol kuat dalam menghambat aktivitas otak terkait rasa takut, yang menunjukkan potensi sebagai target terapi."
Prediksi Kami
Penemuan ini dapat memicu riset lebih lanjut untuk mengembangkan terapi berbasis neuromodulasi yang menargetkan area otak khusus dalam mengatasi gangguan kecemasan dan PTSD pada manusia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada tikus ketika mereka melihat bayangan burung?A
Tikus segera mencari perlindungan ketika mereka melihat bayangan burung.Q
Bagaimana otak tikus mengendalikan reaksi ketakutan?A
Reaksi ketakutan dikendalikan oleh batang otak, tetapi dapat ditekan jika tikus belajar bahwa rangsangan menakutkan tidak berbahaya.Q
Apa tujuan dari penelitian ini?A
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap mekanisme yang mengendalikan reaksi ketakutan pada tikus, yang dapat membantu dalam pengobatan PTSD dan kecemasan pada manusia.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini?A
Penelitian ini melibatkan Pascal Carrive, Christina Perry, dan Sonja Hofer, yang merupakan ahli neurosains.Q
Apa yang ditemukan tentang penyimpanan memori ketakutan?A
Ditemukan bahwa memori ketakutan disimpan di area otak yang dapat mengendalikan bagian lain, yaitu ventrolateral geniculate nucleus.