Courtesy of AsianScientist

Lucence Kembangkan Alat Pengumpul Sampel Tanpa Butuh Pendingin untuk Diagnosa COVID-19

22 Mar 2020, 07.00 WIB

193 dibaca

Perusahaan diagnostik molekuler Lucence telah mengembangkan alat medis bernama SAFERSample yang dapat mengumpulkan sampel dan menjaga stabilitas RNA virus pada suhu ruangan selama satu minggu. Alat ini sangat berguna untuk pengujian virus RNA seperti SARS-CoV-2, penyebab COVID-19. Biasanya, diagnosis COVID-19 memerlukan pengambilan sampel dari hidung atau tenggorokan yang harus dikirim dalam media dingin. Namun, media dingin sering kali tidak tersedia dan dapat menyebabkan masalah dalam pengujian jika sampel tidak dijaga dengan baik.

SAFERSample dilengkapi dengan cairan stabilisasi yang dicampurkan dengan sampel saat pengambilan, sehingga sampel dapat dikirim ke laboratorium tanpa perlu pendinginan. Ini sangat membantu, terutama di negara-negara dengan jarak yang jauh antara lokasi pengambilan dan pengujian. Lucence juga menyediakan hingga 10.000 kit secara gratis untuk komunitas ilmiah, dan alat ini telah terdaftar sebagai perangkat medis di Singapura. Inovasi ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara sektor publik dan swasta dalam menghadapi krisis kesehatan global.

Referensi:
[1] https://www.asianscientist.com/2020/03/pharma/lucence-safersample-covid19-stabilization/

Analisis Kami

"SAFER-Sample adalah terobosan penting yang menjawab kendala logistik pengujian COVID-19, terutama di wilayah dengan sumber daya terbatas. Inovasi ini dapat mengubah paradigma pengumpulan dan pengangkutan sampel medis secara global, mempercepat deteksi penyakit dan respons kesehatan masyarakat."

Analisis Ahli

Dr. Tan Min-Han

"Teknologi penstabil RNA ini memungkinkan kita melakukan diagnosa yang lebih akurat dan efisien tanpa ketergantungan pada rantai dingin yang sulit dijangkau."

Dr. Sidney Yee

"Integrasi inovasi dari riset ke pasar melalui kerjasama publik-swasta sangat penting agar solusi teknologi memberikan manfaat langsung di lapangan."

Prediksi Kami

Teknologi penstabil RNA ini kemungkinan akan diadopsi secara luas di negara-negara dengan infrastruktur kesehatan terbatas, meningkatkan akurasi dan kecepatan diagnosis penyakit menular berbasis RNA seperti COVID-19 di masa depan.