Courtesy of YahooFinance

Pengadilan Akhiri Kasus Ponzi Rp 118.40 triliun ($7,2 Miliar) Allen Stanford dengan Denda Besar

30 Jan 2025, 21.52 WIB

186 dibaca

Seorang hakim federal telah memutuskan untuk mengakhiri gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) selama 16 tahun terkait skema Ponzi senilai Rp 118.40 triliun ($7,2 miliar) yang dilakukan oleh Allen Stanford. Hakim David Godbey memerintahkan Stanford, yang saat ini sedang menjalani hukuman penjara 110 tahun, untuk membayar denda sebesar Rp 97.03 triliun ($5,9 miliar) . Selain itu, dua mantan rekan Stanford juga diperintahkan untuk membayar denda, yaitu James Davis sebesar Rp 290.42 miliar ($17,66 juta) dan Gilberto Lopez sebesar Rp 56.24 miliar ($3,42 juta) .

Stanford telah menipu sekitar 18.000 investor dengan menjual sertifikat deposito yang tidak valid melalui banknya di Antigua. Uang dari investor digunakan untuk investasi berisiko dan gaya hidup mewahnya. Meskipun denda yang dijatuhkan sangat besar, banyak dari jumlah tersebut kemungkinan tidak akan dapat dikumpulkan. Kasus ini ditutup setelah lebih dari Rp 41.11 triliun ($2,5 miliar) berhasil dipulihkan untuk para korban penipuan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-sec-case-over-massive-145255141.html

Analisis Ahli

Jonathan Stempel

"Keputusan hakim menunjukkan pengadilan sudah kelelahan menangani kasus yang melibatkan kerugian besar dan banyak pihak, jadi mengakhiri gugatan dengan penegakan denda adalah bentuk penyelesaian praktis dalam kasus ini."

Analisis Kami

"Kasus Allen Stanford menunjukkan betapa kompleks dan lamanya penanganan hukum untuk skema penipuan besar, serta bagaimana keterbatasan finansial pelaku dapat menghambat pemulihan dana korban. Ini juga menegaskan perlunya pengawasan finansial yang lebih ketat dan cepat tanggap agar tidak banyak orang dirugikan dalam periode yang panjang."

Prediksi Kami

Meskipun gugatan resmi dihentikan, kemungkinan besar tidak semua korban akan mendapatkan kembali dana mereka secara penuh sehingga upaya perlindungan investor di masa depan akan semakin diperketat oleh regulator.