AS Siapkan Kawanan Drone Otonom Ciptakan 'Unmanned Hellscape' di Selat Taiwan
Courtesy of InterestingEngineering

AS Siapkan Kawanan Drone Otonom Ciptakan 'Unmanned Hellscape' di Selat Taiwan

30 Jan 2025, 23.35 WIB
173 dibaca
Share
Inisiatif "Replicator" yang diluncurkan oleh Amerika Serikat bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan drone otonom yang mematikan di Selat Taiwan pada Agustus 2025. Program ini, yang disebut sebagai "neraka tanpa awak," akan melibatkan penggunaan sistem tanpa awak yang terhubung di udara, permukaan, dan bawah air untuk menciptakan kekuatan yang kuat dan menghalangi China dari melakukan operasi militer terhadap Taiwan. Kapten Alex Campbell dari Defense Innovation Unit menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar penelitian, tetapi bertujuan untuk produksi dan penerapan sistem yang mendukung komando Indo-Pasifik AS.
Selain fokus pada kemampuan ofensif, Replicator juga mengembangkan teknologi pertahanan untuk melawan drone musuh, mencerminkan pentingnya sistem tanpa awak dalam konflik masa depan. Dengan investasi besar dari AS dan China dalam teknologi drone, ini dapat memicu perlombaan senjata. Keberhasilan Replicator dapat mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik, terutama di tengah meningkatnya penggunaan drone dalam konflik global, seperti yang terlihat dalam perang antara Ukraina dan Rusia.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/us-confirms-unleashing-hellscape-of-drones

Analisis Ahli

Alex Campbell
"Pendekatan kecepatan pengembangan yang mengadopsi tempo perangkat lunak komersial sangat penting untuk tetap unggul dalam dinamika militer yang cepat berubah saat ini."
Analis Militer Independen
"Integrasi sistem tanpa awak yang kuat dapat mengubah cara perang laut modern, namun teknologi ini harus disertai dengan protokol pengendalian yang ketat untuk mencegah eskalasi tidak terkendali."

Analisis Kami

"Pengembangan cepat drone otonom oleh AS menunjukkan perubahan paradigma dalam strategi tempur laut yang mengedepankan otomatisasi dan kemampuan jaringan sebagai kunci keunggulan taktis. Namun, ini juga berpotensi memicu perlombaan senjata teknologi yang tidak terkendali dan meningkatkan risiko kesalahan dalam konflik yang bisa berdampak luas."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, kawasan Indo-Pasifik akan mengalami eskalasi teknologi dan militansi di laut, memungkinkan dominasi militer yang semakin bergantung pada sistem drone otonom yang terus berkembang dan terintegrasi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari inisiatif Replicator yang diluncurkan oleh AS?
A
Tujuan dari inisiatif Replicator adalah untuk mengembangkan dan menerapkan drone otonom di Selat Taiwan sebagai bentuk pencegahan terhadap tindakan militer China.
Q
Mengapa Selat Taiwan menjadi fokus dalam pengembangan drone otonom?
A
Selat Taiwan menjadi fokus karena merupakan titik ketegangan antara AS dan China, di mana pengembangan drone otonom dapat mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Q
Siapa Alex Campbell dan apa perannya dalam inisiatif ini?
A
Alex Campbell adalah direktur portofolio maritim dari Defense Innovation Unit AS yang mengonfirmasi target peluncuran inisiatif Replicator.
Q
Apa yang dilakukan Unmanned Surface Vessel Squadron 3?
A
Unmanned Surface Vessel Squadron 3 adalah unit khusus Angkatan Laut AS yang bertugas mengoperasikan dan memelihara sistem drone baru, termasuk Global Autonomous Reconnaissance Crafts.
Q
Bagaimana perkembangan drone di Ukraina berpengaruh pada konteks global?
A
Perkembangan drone di Ukraina menunjukkan pentingnya teknologi ini dalam konflik modern dan dapat mempengaruhi strategi militer di negara lain.