Courtesy of YahooFinance
Fed Tahan Suku Bunga di Tengah Inflasi Tinggi dan Konsumsi Kuat AS
31 Jan 2025, 00.44 WIB
168 dibaca
Share
Laporan terbaru tentang Produk Domestik Bruto (GDP) menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh dengan baik, meskipun ada beberapa tantangan. Ekonomi tumbuh dengan laju tahunan 2,3% di kuartal keempat 2024, dan pengeluaran konsumen meningkat sebesar 4,2%. Namun, ada penurunan dalam investasi peralatan dan perdagangan internasional, yang mungkin disebabkan oleh ketidakpastian kebijakan baru dari pemerintahan Trump. Ketua Federal Reserve, Jay Powell, menyatakan bahwa mereka akan lebih berhati-hati dalam mengubah suku bunga karena inflasi masih lebih tinggi dari target yang diinginkan.
Meskipun ada kekhawatiran tentang inflasi yang tetap tinggi, para ekonom percaya bahwa ada kemungkinan pemotongan suku bunga di masa depan jika inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan yang meyakinkan. Namun, beberapa ahli memperkirakan bahwa tidak akan ada pemotongan suku bunga tahun ini, dan langkah berikutnya mungkin terjadi pada tahun 2026. Kebijakan tarif baru yang mungkin diterapkan oleh Trump juga dapat mempengaruhi inflasi, sehingga Federal Reserve ingin melihat bagaimana kebijakan ini berdampak sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
--------------------
Analisis Kami: Pendekatan hati-hati Fed mencerminkan realitas ekonomi yang rumit antara pertumbuhan konsumsi kuat dan risiko inflasi meningkat akibat kebijakan luar negeri Trump. Sikap ini tepat untuk menghindari resiko mengobarkan inflasi tanpa perlu terburu-buru menurunkan suku bunga yang bisa memperlemah stabilitas ekonomi.
--------------------
Analisis Ahli:
Matt Luzzetti: Tidak melihat pemangkasan suku bunga tahun ini dan memperkirakan langkah penurunan suku bunga baru akan terjadi pada 2026 jika tarif baru diterapkan.
Ellen Zentner: Inflasi masih terlalu tinggi bagi Fed sehingga peluang pemangkasan suku bunga di Maret menurun.
Greg Daco: Tidak menutup kemungkinan pemangkasan suku bunga di Maret jika inflasi benar-benar menurun secara berkelanjutan.
--------------------
What's Next: Federal Reserve kemungkinan besar akan menunda pemangkasan suku bunga sampai 2026, terutama jika kebijakan tarif baru meningkatkan tekanan inflasi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/feds-wait-and-see-approach-likely-wont-be-shaken-by-new-gdp-and-inflation-numbers-174432467.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/feds-wait-and-see-approach-likely-wont-be-shaken-by-new-gdp-and-inflation-numbers-174432467.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dibahas dalam laporan GDP terbaru?A
Laporan GDP terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan, meskipun ada beberapa komponen yang menunjukkan volatilitas.Q
Bagaimana sikap Federal Reserve terhadap suku bunga saat ini?A
Federal Reserve mengadopsi pendekatan menunggu dan melihat, tidak terburu-buru untuk mengubah kebijakan suku bunga karena kondisi ekonomi yang kuat.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif yang mungkin diterapkan oleh Trump?A
Kebijakan tarif yang mungkin diterapkan oleh Trump dapat menyebabkan inflasi meningkat, yang akan mempengaruhi keputusan suku bunga Fed.Q
Mengapa inflasi menjadi perhatian bagi pembuat kebijakan Fed?A
Inflasi tetap menjadi perhatian karena masih di atas target 2% yang ditetapkan oleh Fed, sehingga mereka perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan.Q
Apa prediksi para ekonom tentang inflasi dan suku bunga ke depan?A
Para ekonom memperkirakan inflasi inti PCE akan tetap tinggi, dan ada kemungkinan pemotongan suku bunga di masa depan jika inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan.